Sabtu, 11 Okt 2025
Sabtu, 11 Oktober 2025

Program Bansos untuk Janda Diusulkan Lewat Kartu Janda Jakarta

astakom, Jakarta Di tengah pembahasan serius perubahan APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2025, muncul satu usulan yang mencuri perhatian. Di podium Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (21/7/2025), Wakil Bendahara Fraksi Partai Gerindra, Jamilah Abdul Gani, mengangkat suara untuk satu kelompok yang sering kali luput dari perhatian: para janda.

Fraksi Gerindra minta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan penerbitan program Kartu Janda Jakarta atau KJJ,” ujarnya tegas di hadapan forum legislatif dan jajaran pemerintah provinsi.

Bukan tanpa alasan. Usulan ini, menurut Jamilah, lahir dari suara-suara nyata masyarakat yang diserap langsung selama masa reses anggota dewan. Banyak di antaranya adalah perempuan yang harus menjalani hari-harinya sendiri, tanpa pasangan, tanpa pekerjaan tetap, dan dengan tanggung jawab rumah tangga yang tak bisa ditunda.

Program Kartu Janda Jakarta (KJJ) diusulkan untuk menyasar perempuan berstatus janda berusia 45–60 tahun, yang tidak bekerja, bertindak sebagai ibu rumah tangga, ditinggal wafat oleh suami, serta telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kartu KJJ diharapkan dapat menjadi instrumen perlindungan sosial yang responsif terhadap kerentanan ekonomi yang dialami kelompok tersebut,” jelas Jamilah.

Lebih dari sekadar wacana bantuan, KJJ membawa pesan kuat: bahwa negara, dalam hal ini pemerintah daerah, hadir untuk semua. Termasuk mereka yang tak selalu terdengar suaranya dalam hiruk-pikuk Kebijakan Ekonomi.

Jamilah tak menyebut angka pasti nilai bantuan atau bentuk intervensi sosial apa yang akan diberikan. Namun, dengan pengakuan di level resmi bahwa para janda berpenghasilan rendah adalah kelompok rentan yang patut mendapat perhatian khusus, satu langkah penting telah dimulai.

Di tengah kota megapolitan yang terus tumbuh, dengan gedung-gedung menjulang dan Lalu lintas yang tak pernah tidur, masih banyak kehidupan sunyi yang berjalan pelan—seperti seorang ibu yang bangun pagi untuk mengurus anaknya sendiri, tanpa bantuan, tanpa upah, dan kadang tanpa perlindungan sosial.

***

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Ahmad Muzani: PIRA Jadi Mata dan Telinga Presiden Prabowo dan Gerindra

astakom, Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di Jakarta, Jumat (10/10/2025). Dalam kesempatan tersebut,...

Terpilih Jadi Ketua Umum di Munas PIRA, Hj. Novita Wijayanti Tegaskan Komitmen Penguatan Perempuan

astakom.com, Jakarta — Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerindra, resmi menetapkan Dr. Hj. Novita Wijayanti, SE, MM sebagai Ketua Umum PP PIRA...

Gambir, Lada, dan Kakao Jadi Fokus Hilirisasi Baru untuk Dongkrak Ekspor dan Lapangan Kerja

astakom.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah akan menjadikan program hilirisasi perkebunan sebagai salah satu prioritas utama. Langkah ini...

Sudaryono Bocorkan Strategi Besar Kemandirian Pangan Dari Tambah Lahan hingga Sinergi MBG

astakom.com, Bandung – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat strategi besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional secara berkelanjutan....

Sufmi Dasco Ahmad Bangga Antusiasme Kader PIRA di Munas 2025

astakom, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) 2025 Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, berlangsung meriah dengan semangat kader yang membara....

Bekerja Sambil Sekolah, Rafli Anak Samarinda Kini Punya Harapan Baru Berkat Sekolah Garuda

astakom.com, Samarinda - Sekolah Garuda yang baru saja diresmikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menghidupkan asa siswa-siswi berprestasi bisa kuliah ke luar...

Viral