Jumat, 10 Okt 2025
Jumat, 10 Oktober 2025

Horog-Horog, Warisan Kuliner Khas Jepara

astakom, Jakarta – Jepara, salah satu kabupaten di jawa tengah, tidak hanya dikenal sebagai ‘Kota Ukir’ dengan seni pahatan kayu yang mendunia. Di balik keindahan karya seni ukirnya, tersimpan pula kekayaan kuliner khas yang tak kalah menarik, salah satunya yakni horog-horog.

Berbeda dari Makanan Tradisional lain seperti soto Kudus atau lumpia Semarang, horog-horog mungkin belum terlalu dikenal luas, meskipun sama-sama berasal dari wilayah Jawa Tengah.

Dilansir dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, horog-horog merupakan makanan khas Jepara yang terbuat dari tepung sagu pohon aren yang diolah hingga menghasilkan butiran kecil menggumpal, dengan warna keabu-abuan dan tekstur kenyal.

Karena sifatnya yang netral, horog-horog sering dijadikan sebagai pendamping nasi untuk disantap bersama bakso, sate kikil, hingga pecel. Kandungan karbohidratnya, menjadikan horog-horog alternatif sumber energi yang cukup mengenyangkan.

Warisan Kuliner Nusantara

Lebih dari sekadar makanan, horog-horog adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Jepara. Dahulu, makanan ini mudah dijumpai di pasar tradisional atau dijual keliling. Namun kini, keberadaannya mulai tergerus zaman, tergantikan oleh makanan cepat saji dan tren kuliner modern.

Meski demikian, horog-horog masih bisa ditemukan di beberapa tempat di Kota kelahiran R.A Kartini tersebut, seperti di Pasar Ngabul dan Pasar Jepara Kota. Hal itu berkat upaya sejumlah penjual yang tetap mempertahankan warisan kuliner Nusantara ini.

Sebagai bagian dari kekayaan Kuliner Lokal, horog-horog tentunya perlu untuk dilestarikan. Selain memiliki nilai historis, makanan ini mencerminkan kreativitas dan kemandirian masyarakat Jepara dalam mengolah hasil alam lokal menjadi pangan alternatif.

Mengutip laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, horog-horog sempat diwacanakan untuk diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO pada tahun 2024 lalu.

Untuk mendukung langkah tersebut, Pemerintah Kabupaten Jepara bahkan pernah mengadakan Festival Kuliner Tradisional, yang salah satunya menampilkan lomba kreasi menu berbahan dasar horog-horog.

Namun hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut terkait realisasi usulan tersebut.(**)

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Terpilih Jadi Ketua Umum di Munas PIRA, Hj. Novita Wijayanti Tegaskan Komitmen Penguatan Perempuan

astakom.com, Jakarta — Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerindra, resmi menetapkan Dr. Hj. Novita Wijayanti, SE, MM sebagai Ketua Umum PP PIRA...

Gambir, Lada, dan Kakao Jadi Fokus Hilirisasi Baru untuk Dongkrak Ekspor dan Lapangan Kerja

astakom.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah akan menjadikan program hilirisasi perkebunan sebagai salah satu prioritas utama. Langkah ini...

Sudaryono Bocorkan Strategi Besar Kemandirian Pangan Dari Tambah Lahan hingga Sinergi MBG

astakom.com, Bandung – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat strategi besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional secara berkelanjutan....

Sufmi Dasco Ahmad Bangga Antusiasme Kader PIRA di Munas 2025

astakom, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) 2025 Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, berlangsung meriah dengan semangat kader yang membara....

Bekerja Sambil Sekolah, Rafli Anak Samarinda Kini Punya Harapan Baru Berkat Sekolah Garuda

astakom.com, Samarinda - Sekolah Garuda yang baru saja diresmikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menghidupkan asa siswa-siswi berprestasi bisa kuliah ke luar...

Sekolah Garuda Jadi Sayap Harapan, Anak Tukang Tambal Ban Ingin Terbang ke Cambridge

astakom, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) resmi memperkenalkan Program Sekolah Garuda sebagai langkah strategis mencetak sumber daya...

Viral