Jumat, 10 Okt 2025
Jumat, 10 Oktober 2025

Digitalisasi MBG, Solusi Strategis Atasi Stunting dan Persiapkan Bonus Demografi

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan pemanfaatan teknologi digital menjadi satu-satunya cara efektif untuk mengelola program berskala nasional yang menyasar hingga 82 juta anak pada akhir 2025.

”Salah satunya, digitalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan langkah krusial dalam menekan angka stunting sekaligus membekali Indonesia menghadapi bonus demografi,” ujar Nezar dalam dalam acara Talk Show “Transformasi Digital, MBG, dan Pengentasan Kemiskinan” di Studio RRI PRO3, Jakarta Pusat, Selasa (15/07).

Nezar menegaskan, intervensi digital dalam Program MBG menjadi langkah strategis untuk memastikan efektivitas program, menjamin kualitas gizi, dan memperkuat kesiapan generasi Indonesia menyambut bonus demografi.

“Saya kira intervensi digital atau digitalisasi dalam proses pelaksanaan Makan Bergizi Gratis ini, ini satu keniscayaan karena kita akan memberi makan kurang lebih 82 juta di akhir 2025 ini,” tegasnya dalam keterangan dikutip astakom.com, Kamis (17/7).

Nezar menjelaskan bahwa keberhasilan Program MBG tidak bisa dilepaskan dari pengelolaan data secara digital, mulai dari rantai pasok bahan makanan, pengawasan standar gizi, distribusi, hingga pelaporan.

Menurutnya, kesuksesan eksekusi program bergantung pada efisiensi sistem yang dibangun dari hulu ke hilir.

“Mungkin kelihatannya seperti cuma sekadar masak kemudian dibagikan. Tetapi sebenarnya untuk menyiapkan makanan tepat waktu, itu harus disiapkan dari hulu sampai hilir. Misalnya untuk menjamin supaya pasokan bahan makanan di dapur bisa datang tepat waktu, dan juga bisa memenuhi standar gizi yang ada, itu semua harus berdasarkan data,” jelasnya.

Dengan sistem digital, seluruh proses, termasuk Harga Bahan Pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, dan waktu pengiriman dapat dipantau secara real-time sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan, manipulasi, dan pemborosan anggaran.

“Kalau sistem komunikasi yang buruk, MBG ini banyak sekali kendalanya. Karena untuk mengoordinasikan ekosistem yang begitu luas dari hulu sampai ke hilir, rantai pasok makanan ke satu set dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), itu melibatkan begitu banyak koordinasi. Dan ini hanya bisa dilakukan kalau akses digital tersedia bagi semua orang,” jelasnya.

Nezar menekankan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Ia menyebut banyak negara sukses memanfaatkan program serupa untuk meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak-anak yang akan menjadi tenaga kerja unggul di masa depan.

“MBG ini itu nanti dampaknya adalah pada kesiapan labor forces kita, tenaga kerja kita, generasi kita dalam membangun satu ekosistem ekonomi yang kita tahu akan diwarnai oleh Ekonomi Digital juga nantinya,” tandasnya.

Sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045, digitalisasi MBG berperan dalam menciptakan keadilan akses dan pengawasan publik.

Dengan konektivitas yang kini menjangkau 97 persen wilayah berpenghuni, Nezar menyatakan bahwa semua wilayah punya kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari program ini.

“Kalau ada komplain masyarakat tentang kualitas makanan yang buruk sampai di sekolah anak-anak, itu langsung mendapat perhatian. Sistem monitoringnya juga dibangun,” lanjutnya.

Digitalisasi juga akan mencegah potensi manipulasi harga dan memastikan transparansi dalam proses pengadaan logistik.

Dengan sistem yang saling terintegrasi dan terbuka, MBG bisa menjadi model layanan publik berbasis data yang akuntabel dan berdampak nyata.

“Saya kira ini program yang sangat strategis. Walaupun kita terlambat, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak pernah sama sekali. Dan ini langkah strategis dari Presiden Prabowo saya kira untuk memajukan nutrisi anak-anak,” tegas Nezar Patria.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Gus Ipul Tegaskan Sekolah Garuda Jadi Jembatan Siswa Berprestasi Masuk Kampus Top Dunia

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan peluncuran Sekolah Garuda merupakan langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber...

BPJPH: Kuliner Halal Adalah Kekuatan Budaya dan Citra Bangsa di Mata Dunia

astakom.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal tidak sekadar menjadi bentuk kepatuhan...

11 Juta Santri Butuh Perhatian Negara, Wamenag Tekankan Pentingnya Pembentukan Ditjen Pesantren

astakom.com, Palembang – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyoroti pentingnya pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat peran...

Libur Nataru 2025 Aman, AHY Pastikan Perbaikan Jalan Selesai Sebelum Akhir Tahun

astakom.com, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan seluruh perbaikan jalan di berbagai wilayah akan rampung...

Viral