Rabu, 8 Okt 2025
Rabu, 8 Oktober 2025

Kawasan Berikat Sumbang Devisa Rp3.140 Triliun, Penyerapan Tenaga Kerja Capai 1,83 Juta

astakom.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Kawasan Berikat (KB) berhasil memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Hingga Agustus 2025, kawasan berikat menghasilkan devisa negara sebesar Rp3.140 triliun dan menyerap lebih dari 1,83 juta tenaga kerja.

“Hingga Agustus 2025, terdapat 1.512 perusahaan yang beroperasi dengan skema kawasan berikat. Industri ini berhasil menyerap lebih dari 1,83 juta tenaga kerja,” ungkap Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa bea cukai DJBC, Nirwala Dwi Heryanto dikutip astakom.com, Kamis (25/9).

Nirwala menjelaskan, industri kawasan berikat menyumbang sekitar 30 persen terhadap total ekspor nasional. Menurutnya, fasilitas ini terbukti mampu meningkatkan Daya Saing, menarik investasi, sekaligus menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dengan tetap berada dalam kerangka pengawasan yang transparan.

Kawasan berikat dirancang sebagai stimulus fiskal yang memberikan penangguhan bea masuk dan pajak impor atas bahan baku serta barang modal. Dengan fasilitas tersebut, perusahaan dapat menekan biaya produksi dan menjadi lebih kompetitif di pasar global.

Ia menambahkan, kawasan berikat tidak hanya menjadi motor pendorong ekspor, tetapi juga magnet investasi. Pada tahun 2024, kawasan berikat berhasil mencatatkan investasi industri sebesar Rp221,53 triliun. Pemerintah juga memberikan fasilitas fiskal senilai Rp69,63 triliun pada periode yang sama.

Meski memberikan insentif besar, DJBC menegaskan pengawasan tetap berjalan optimal. Pengawasan dilakukan melalui manajemen risiko, audit kepabeanan, sistem IT Inventory terintegrasi, hingga pemantauan dengan CCTV online.

“Pendekatan ini kami padukan dengan ruang dialog terbuka bersama pelaku industri, agar fasilitas kawasan berikat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku,” ujar Nirwala.

Salah satu perusahaan yang merasakan manfaat kawasan berikat adalah PT Long Rich Indonesia, produsen alas kaki internasional di Cirebon. Perusahaan ini memproduksi merek ternama seperti Under Armour, New Balance, Adidas, Crocs, ASICS, Brooks, hingga On Cloud.

Pada 2025, PT Long Rich menargetkan ekspor 32 juta pasang alas kaki dengan nilai 360 juta Dolar AS dan kontribusi devisa mencapai 808 juta dolar AS per tahun.

“Selain meningkatkan daya saing, fasilitas ini juga membuka lapangan kerja bagi puluhan ribu orang serta menggerakkan ekonomi daerah melalui rantai pasok lokal, transportasi, dan jasa pendukung,” kata Direktur Ekspor Impor PT Long Rich Indonesia, John.

John menambahkan, perusahaannya menerima tambahan investasi senilai Rp425,47 miliar berkat fasilitas kawasan berikat.

Dukungan juga datang dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) Iwa Koswara. Menurutnya, kawasan berikat merupakan instrumen penting bagi industri.

“Perusahaan penerima fasilitas juga wajib memenuhi persyaratan yang ketat, mulai dari kesiapan administrasi hingga infrastruktur teknologi informasi. Dengan pengelolaan yang akuntabel dan dukungan teknologi, kawasan berikat akan menjadi motor penggerak pertumbuhan industri ekspor indonesia,” tegas Iwa.

Gen Z Takeaway

Kawasan berikat tuh basically cheat code Ekonomi Indonesia: udah nyumbang devisa Rp3.140 triliun, serap 1,83 juta pekerja, plus jadi penyumbang 30 persen ekspor nasional. Singkatnya, kawasan berikat = mesin uang + mesin kerja yang lagi jadi andalan pemerintah.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Wamenkeu Anggito Dorong Sinergi Produk Halal dan Keuangan Syariah

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan pentingnya sinergi antara pengembangan produk halal dan jasa keuangan syariah untuk memperkuat ekosistem halal...

Tak Cuma Himbara, Bank Jateng-Jatim Bakal Kecipratan Dana Segar dari Pemerintah

astakom.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian keuangan (Kemenkeu) berencana untuk menyalurkan dana saldo anggaran lebih (SAL)...

Langkah Kemenkeu dan Pemprov DKI Sinergi Kelola Fiskal yang Mengalir Hingga ke Masyarakat

astakom.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan kebijakan fiskal serta percepatan...

Kebijakan Purbaya Tebar Rp200 Triliun Berbuah Manis, Penyaluran Kredit Perbankan Kian Melesat

astakom.com, Jakarta – Upaya pemerintah dalam memperkuat perekonomian nasional melalui kebijakan pengalihan dana mengendap di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp200 triliun ke bank-bank milik...

Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan 63 Persen Dana Pemerintah, Fokus UMKM dan Industri Padat Karya

astakom.com, Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengklaim penyaluran dana pemerintah senilai Rp55 triliun, yang merupakan bagian dari dana RP200 triliun yang diberikan...

Bongkar Smelter Ilegal di Babel, Prabowo Pastikan Ratusan Triliun Tak Lagi Bocor

astakom.com, Bangka Belitung — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menindak tegas praktik tambang ilegal dan penyelundupan sumber daya alam yang...

Viral