Kamis, 9 Okt 2025
Kamis, 9 Oktober 2025

Kebijakan Menkeu Guyur Bank Rp 200 Triliun Bisa Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional

astakom.com, Jakarta – Himpunan Kawasan industri (HKI) menyambut positif kebijakan pemerintah menyalurkan dana sebesar Rp 200 triliun ke sektor riil. Menurut HKI, langkah ini menjadi momentum penting untuk memacu investasi, produksi, hingga penciptaan Lapangan Kerja di sektor manufaktur domestik.

Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana menegaskan, dana Rp 200 triliun dapat menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan target pertumbuhan Ekonomi nasional sebesar 8 persen sebagaimana arahan Presiden.

Namun, pencapaian itu hanya mungkin jika ada perbaikan sistemik serta kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami percaya, dengan kebijakan yang tepat sasaran, dukungan infrastruktur, serta kepastian iklim usaha, dana stimulus ini akan benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” ujar Ma’ruf, dikutip astakom.com, Senin (15/9).

Ia menekankan, efektivitas kebijakan ini sangat bergantung pada bagaimana dana benar-benar menyentuh kebutuhan industri, khususnya sektor manufaktur dan Padat karya yang menjadi penopang serapan tenaga kerja nasional.

“Dukungan dana sebesar ini harus mampu memperkuat Daya Saing industri manufaktur dan padat karya, karena keduanya memiliki multiplier effect yang luas dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, hingga penguatan rantai pasok nasional,” tambahnya.

Meski demikian, HKI mengingatkan dunia usaha masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari Daya Beli masyarakat yang melemah, biaya logistik dan energi yang tinggi, hingga iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif.

Menurut Ma’ruf, kebijakan pemerintah juga harus menyentuh sisi permintaan agar hasilnya lebih optimal. Untuk itu, HKI menekankan pentingnya kebijakan pendukung berupa kepastian regulasi, efisiensi biaya, serta stabilitas pasar domestik.

Stimulus Rp 200 triliun diharapkan tidak hanya memberi dampak jangka pendek, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional secara berkelanjutan.

Ma’ruf menambahkan, kebijakan ini merupakan peluang sekaligus tantangan. Banyak industri padat karya masih berhadapan dengan biaya produksi tinggi, mahalnya energi, logistik, dan lemahnya Kepastian Hukum.

Karena itu, reformasi struktural konsisten dinilai menjadi syarat mutlak agar momentum ini benar-benar membawa perubahan nyata.

Selain itu, HKI juga menyoroti pentingnya percepatan perizinan, terutama pada proyek strategis nasional (PSN) dan investasi yang sudah siap berjalan tetapi masih terkendala birokrasi.

“Tanpa perbaikan mendasar tersebut, dana besar ini berisiko hanya ‘parkir’ di perbankan tanpa memberi efek riil ke dunia usaha,” pungkasnya.

Diketahui, Menkeu Purbaya menetapkan penyaluran dana Rp 200 triliun ke lima bank besar, yakni Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, serta BSI Rp 10 triliun. Skema ini diharapkan dapat mendukung program pembangunan sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan.

Gen Z Takeaway

Rp 200 triliun yang digelontorkan pemerintah ke sektor riil bisa jadi “game changer” buat Industri Lokal—asal nggak cuma numpang lewat di bank. Kalau dana ini benar-benar nyentuh manufaktur dan industri padat karya, efeknya bisa ngebuka banyak lapangan kerja, nge-boost ekspor, sampai bikin ekonomi lebih tangguh.

Tapi PR-nya gede: dari birokrasi ribet, ongkos energi tinggi, sampai daya beli lemah. Intinya, duit gede ini cuma bisa jadi mesin penggerak kalau reformasi struktural jalan dan kebijakan eksekusinya tepat sasaran.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

5 Tips Menabung untuk Gen Z, Biar Gaji Nggak Habis di Tengah Bulan!

astakom.com, Jakarta - Di era serba digital seperti sekarang, menabung sering jadi tantangan besar bagi generasi muda, terutama Gen Z. Banyak dari mereka yang...

Pertamina Gandeng Singapore LNG untuk Buka Pasar Energi Hijau dari Limbah Sawit

astakom.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menggandeng Singapore LNG Corporation untuk membuka pasar energi...

Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Belum Usai, 9 Provinsi Ini Masih Buka Kesempatan Emas

astakom.com, Jakarta – Program pemutihan pajak kendaraan bermotor tahun ini belum sepenuhnya berakhir. Sejumlah provinsi di Indonesia masih memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati...

Permintaan Sektor EBT dan EV Dongkrak Prospek Harga Perak

astakom.com, Jakarta – Prospek harga perak dinilai semakin cerah seiring melonjaknya permintaan dari sektor energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik (EV). Hal itu...

Purbaya Pastikan Efisiensi APBN Berlanjut di 2026, Tapi Tanpa Pemotongan Anggaran

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa memastikan kebijakan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dilanjutkan pada tahun 2026. Menariknya,...

Ekonom Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi dari Pembangunan Kawasan Pansela

astakom.com, Jakarta – Pembangunan infrastruktur di kawasan Pantai Selatan atau Pansela, khususnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai memiliki potensi besar untuk...

Viral