Rabu, 8 Okt 2025
Rabu, 8 Oktober 2025

Prabowo Jadi Presiden Paling Berani Tegakkan Ekonomi Kerakyatan

astakom.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan memuji keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam menegakkan prinsip ekonomi kerakyatan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang bermuara pada kepentingan rakyat.

Prinsip-prinsip tersebut sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945, yang menjadi dasar konstitusional negara. Menurut Zulhas, Prabowo menjadi presiden Indonesia pertama yang berani memegang teguh prinsip tersebut dalam menjalankan pemerintahannya.

“Prabowo satu-satunya Presiden yang berani menerapkan Pasal 33 undang-undang dasar pemberdayaan gotong royong Ekonomi Pancasila,” kata Zulhas dalam pidatonya di acara PAN Awards 2025, sekaligus HUT ke-27 PAN di The Dome Senayan Park, Jakarta, Minggu (24/8), dikutip astakom.com.

Zulhas lantas menyebut berbagai program-program pemerintah yang berujung mendorong pemberdayaan masyarakat dan kedaulatan bangsa. Salah satunya, kata dia, pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang disebutnya akan memperkuat negara.

Menurut Zulhas, Danantara membuat perputaran uang di bank negara menjadi lebih tersebar ke masyarakat dengan membuka hilirisasi. Hal ini mematahkan pola lama, dimana menurut Zulhas, bank-Bank Himbara hanya mendanai dua hingga tiga perusahaan saja.

“Danantara harus kuat, kenapa? Karena itu perbankan Himbara 28 tahun ribuan triliun berputar-putar kepada 2-3 perusahaan yg dimiliki 10-20 orang saja. Rakyat gimana?,” Ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) tersebut.

Terkait program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) merah putih yang baru disahkan pada bulan lalu, Zulhas lagi-lagi memuji keberanian Prabowo. Menurutnya, program tersebut menjadi bukti Prabowo dalam menjalankan mandat Pasal 33 UUD 1945, dengan mengesahkan progam

Kopdes Merah-Putih disebut Zulhas, menjadi simbol ekonomi kerakyatan. Pasalnya, sektor-sektor ekonomi di desa kini tak hanya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar yang selama ini lebih nyaman menguasai pasar domestik, ketimbang melakukan ekspansi ke Luar negeri.

“Jika dapat konsensi minta monopoli. Mulai dari tanah, tanamannya mereka, kolamnya juga dia, pabriknya mereka, hilirisasinya mereka sampai ke kampung-kampung mereka yang urus,” ujar Zulhas.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Menlu Sugiono Serahkan Hak Ahli Waris Zetro Leonardo Purba, Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Keluarga

astakom.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar...

Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru di Istana Negara

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik 25 pejabat pemerintah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober 2025. Mereka yang dilantik...

Profil Dony Oskaria, Kepala BP BUMN yang Baru Dilantik Presiden Prabowo Subianto

astakom.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Dony Oskaria sebagai Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) pada Rabu, 8 Oktober...

Pertamina Punya Tangki Terbesar di Asia Tenggara, Jadi Ikon Baru Ketahanan Energi Indonesia

astakom.com, Jakarta – Pertamina mencetak sejarah dengan menyelesaikan pembangunan dua tangki raksasa berkapasitas satu juta barel di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan...

Stok Beras Pecah Rekor, Mentan Amran: Bukti Kepemimpinan Presiden Prabowo

astakom.com, Jakarta — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional kini menunjukkan hasil konkret bahkan bisa disebut pecar rekor....

Wamenag: Siswa Sekolah Unggul Garuda Siap Jadi Ikon Indonesia di Kancah Dunia

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo H. R. Muhammad Syafii menyatakan kebanggaannya terhadap semangat para siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN...

Viral