astakom.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI atau BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5 persen. Keputusan diambil dalam...
astakom.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa data ekonomi yang akurat, independen, dan berstandar internasional merupakan kunci dalam penyusunan kebijakan yang tepat...
astakom.com, Jakarta – Kementerian PPN/Bappenas menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 bukan hanya menjadi...
astakom.com, Jakarta – Pasar modal Indonesia kembali mencatat sejarah baru. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan intraday, Jumat...
astakom.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengklaim, program makan bergizi gratis (MBG) telah berkontribusi besar dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Dia...
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menggandeng Asian Development Bank (ADB) untuk memperkuat posisi Indonesia dalam koridor ekonomi subregional Indonesia–Malaysia–Thailand Growth Triangle (IMT-GT) melalui strategi besar pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Jakarta, Jumat (8/8).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen year-on-year (yoy) bukan sesuatu hal yang mengejutkan. Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research, Pranjul Bhandari menilai pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh pemulihan daya beli di sektor informal yang selama ini luput dari perhatian banyak pihak.
strong>Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie turut merespon terkait adanya keraguan publik terkait laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 yang dirilis Badan Statistik Nasional (BPS), yang bahkan dituding manipulatif.
Pemerintah bakal menggelontorkan anggaran belanja negara senilai Rp 2.121 triliun untuk periode semester II-1025, guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencerminkan kondisi paradoks. Pasalnya, perekonomian Indonesia menunjukkan angka positif meski daya beli menurun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan peran penting Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menjaga daya beli masyarakat, yang menjadi penopang perekonomian nasional di tengah tantangan global.