Jumat, 10 Okt 2025
Jumat, 10 Oktober 2025

Prabowo Serahkan 90.000 Hektare Lahan Konsesinya untuk Habitat Gajah

astakom, Solo — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan dirinya menyerahkan 90.000 hektare lahan hutan tanaman industri (HTI) di Aceh yang selama ini dikelolanya secara pribadi, untuk perlindungan gajah. Prabowo juga membagikan kisah tak biasa tentang konservasi alam dan responsnya yang mengundang perhatian Raja Charles III.

“Suatu saat saya didatangi, dikirim utusan ke saya oleh kelompok pecinta atau konservasi alam, WWF. WWF ini pembinanya Raja Charles ketiga, salah satu pembina dia. Utusan datang ke saya. Mereka tahu bahwa saya sebagai pengusaha, sebelum saya masuk politik saya pengusaha, saya punya HTI, konsesi HTI di Aceh dipercaya kepada saya cukup besar, itu 98.000 hektare di daerah Takengon, Aceh,” ujar Prabowo membuka cerita, dalam pidatonya saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu (20/7).

Kelompok tersebut kemudian mengajukan permintaan agar sebagian dari lahan yang dikelola Prabowo digunakan untuk perlindungan gajah.

“Kemudian WWF ini bertanya, bersediakah saya memberi dari 98.000 hektare itu diserahkan kepada mereka untuk dikelola menjadi kawasan perlindungan gajah. Mereka minta 10.000 hektare. Datang utusan itu dan langsung saya tolak. Saya tidak setuju. Tidak akan saya kasih 10.000 hektare untuk kawasan gajah tersebut.”

Namun, penolakan itu justru menjadi kejutan, karena bukan berarti Prabowo enggan membantu. Ia justru memberikan lebih banyak.

“Saya akan kasih 20.000 hektare. Jadi kaget mereka. Terus si utusan kembali ketemu mereka-mereka ini, aktivis WWF setelah menghadap saya. Dan dia ulangi saya punya [ucapan] tadi, ‘Presiden tolak. Nggak dikasih 10.000.’ Kecewa mereka mukanya. Tapi dikasih 20.000, wah mereka cerah.”

Cerita ini rupanya sampai ke telinga Raja Charles III di Inggris, yang kemudian menulis surat pribadi kepada Prabowo.

“Kemudian cerita ini sampailah ke Raja Charles ketiga di Inggris karena beliau sangat concern terhadap perlindungan alam dan satwa, flora dan fauna. Beliau tulislah surat ke saya, diantar oleh duta besar Inggris di ruangan saya di Istana Merdeka.”

“Duta Besar Inggris menyampaikan surat dari Raja, yang menyampaikannya: Terima kasih atas dukungan saya, dan sebagainya. Begitu saya baca surat dari Raja Charles, saya sampaikan ke Duta Besar, memang dari konsesi yang saya kuasai saya telah serahkan 20.000 hektare.”

Namun, karena surat itu datang langsung dari seorang raja yang peduli pada konservasi, Prabowo pun mengubah keputusannya dan menambah lahan untuk perlindungan gajah.

“Tapi karena surat dari Raja Charles ini, saya ambil keputusan: sekarang saya serahkan 90.000 hektare untuk kawasan perlindungan. Saya sisakan 8.000 [dari 98.000]. 90.000 saya putuskan. Jadi slidenya itu salah ya. 90.000 kita serahkan. Nanti diproses ya, Mensesneg dan Menteri Kehutanan.”

Langkah ini kemudian dihubungkan Prabowo dengan simbol PSI yang menggunakan gajah.

“Ini saya jelaskan karena saudara telah memilih gajah sebagai lambang saudara. Berarti semua kader PSI harus menjadi aktivis melindungi gajah. Karena gajah masih terancam. Mereka diburu untuk gadingnya, walaupun sudah dilarang. Kemudian habitat mereka semakin terjepit.”

Prabowo juga menyebutkan bahwa populasi Gajah Sumatera kini sangat terbatas, dan berjanji akan memberi perhatian khusus ke kawasan konservasi Way Kambas.

“Kalau tidak salah, di seluruh Sumatera bagian utara mungkin sekarang tinggal 700 gajah. Mungkin ada beberapa ratus lagi di Lampung, di Way Kambas. Way Kambas pun akan saya kasih perhatian khusus. Di Way Kambas lebih luas, sudah menjadi taman nasional, 120.000 hektare.”

Langkah Presiden Prabowo ini menegaskan posisi Indonesia dalam upaya perlindungan satwa langka dan lingkungan hidup. Ia juga menyampaikan apresiasi atas pilihan simbol PSI.

“Jadi saya terima kasih, saudara milih gajah sebagai simbol. Dan itu pun juga pintar juga. Jadi saya agak titik lemah kalau menghadapi PSI sekarang ini. Akalnya banyak rupanya PSI ini.”

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Gus Ipul Tegaskan Sekolah Garuda Jadi Jembatan Siswa Berprestasi Masuk Kampus Top Dunia

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan peluncuran Sekolah Garuda merupakan langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber...

BPJPH: Kuliner Halal Adalah Kekuatan Budaya dan Citra Bangsa di Mata Dunia

astakom.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal tidak sekadar menjadi bentuk kepatuhan...

11 Juta Santri Butuh Perhatian Negara, Wamenag Tekankan Pentingnya Pembentukan Ditjen Pesantren

astakom.com, Palembang – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyoroti pentingnya pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat peran...

Libur Nataru 2025 Aman, AHY Pastikan Perbaikan Jalan Selesai Sebelum Akhir Tahun

astakom.com, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan seluruh perbaikan jalan di berbagai wilayah akan rampung...

Viral