Sabtu, 14 Jun 2025
Sabtu, 14 Juni 2025

Teknologi AWS Bikin Petani Tak Lagi Galau soal Cuaca

astakom, Jakarta – Teknologi pertanian terus mengalami perkembangan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Terbaru, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan teknologi Automatic Weather System (AWS).

Pengenalan teknologi AWS yang telah dipasang di lebih dari 80 titik di seluruh Indonesia ini bertepatan dengan peluncuran benih padi varietas unggul baru (VUB) hasil riset IPB di Kampus Dramaga, Bogor, pada Rabu (14/5) kemarin.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono menjelaskan, bahwa sektor pertanian erat hubungannya dengan permasalahan iklim dan cuaca. Dengan adanya teknologi AWS ini, lanjutnya, petani dapat petani mengakses informasi cuaca secara akurat hingga radius 20 kilometer.

Informasi akurat dengan berbasis data ini dapat digunakan oleh para petani di Indonesia sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pertanian, mulai dari masa tanam hingga panen.

“Jadi bagaimana membaca cuaca ini menjadi penting, tidak lagi pake katanya atau tidak lagi lihat awan kemudian melakukan tindakan,tapi berdasarkan analisa cuaca, berbasis data yang akurat,” ujar Wamentan Sudaryono dalam siaran pers yang dikutip astakom.com, Kamis (15/5).

Pemerintah, lanjut Wamentan, juga tengah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk sektor pertanian. Sistem ini nantinya akan mengintegrasikan data cuaca, jenis benih, kontur dan kondisi tanah, irigasi, jadwal tanam-panen, hingga informasi alat dan mesin pertanian.

Semua informasi ini akan diolah dengan menggunakan sistem AI, sehingga ke depan hasilnya dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi tepat guna bagi para petani.

“Sistem AWS ini nanti dimasukkan, outputnya nanti yang mahal, outputnya adalah rekomendasi untuk petani, nanamnya kapan, jumlahnya berapa, jenis padinya yang sesuai di tanah yang akan ditanami, nanti disitu ada alsintannya, kita masukkan semua. Nah inovasi ini sedang kami bangun,” tutur pria yang akrab disapa Mas Dar tersebut.

“Jadi lebih baik ini kita kerjakan sekarang daripada kita kerjakan kapan-kapan kan,” tambah Mas Dar menegaskan.

Rektor IPB Arif Satria menambahkan, bahwa pihaknya sudah mengembangkan antrak robot cerdas berbasis AI yakni untuk mendeteksi penyakit antraknosa pada cabai. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani mengantisipasi serangan penyakit sejak dini secara efisien.

“Untuk cabai, karena cabai ini sekarang produk yang rentan inflasi, maka sangat penting untuk bisa ditingkatkan kualitas produksinya,” ujar Arif.

Rubrik Sama :

IEU-CEPA Diproyeksi Dongkrak PDB dan Ekspor Indonesia hingga 57 Persen

Pemerintah menaruh harapan besar pada perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang pembahasannya kini sudah masuk dalam tahap akhir.

Lantik 139 Pejabat Eselon II Kemenkeu, Sri Mulyani: Anda Adalah Pertaruhan Republik

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati secara resmi melantik 139 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pada Jumat (13/6) kemarin.

Banyak Belanja Prioritas, Luhut Tekankan Pentingnya Disiplin Fiskal

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya menjaga kesinambungan fiskal dalam menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap sehat.

Sri Mulyani Rombak 139 Pejabat Eselon II Kemenkeu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali melakukan perombakan besar-besaran di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Cover Majalah

Update