Senin, 13 Okt 2025
Senin, 13 Oktober 2025

Budaya Maritim yang Toleran Jadi Perisai Radikalisme

astakom, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa kekayaan budaya maritim Indonesia memiliki peran penting dalam menangkal penyebaran paham radikalisme.

Menag Nasaruddin menyoroti keunikan Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan ribuan budaya, suku, dan bahasa, namun tetap hidup rukun dalam satu bingkai persatuan.

“Kalau kita keliling dunia, tidak ada negara seperti Indonesia. Indonesia terdiri dari 17.380 pulau, 1.349 suku bangsa, 718 bahasa daerah, dan 2.240 komunitas adat. Tapi semua itu bisa hidup berdampingan secara damai,” ujarnya di Jakarta, sebagaimana dikutip astakom.com, Rabu (23/4).

Ia menilai, kekuatan Indonesia justru terletak pada karakter masyarakat maritim yang terbuka dan inklusif. Budaya ini dianggap lebih toleran dibandingkan budaya kontinental yang cenderung eksklusif dan hirarkis.

Menag juga menekankan bahwa meski Indonesia tidak memiliki figur kenabian seperti di Timur Tengah, masyarakatnya dikenal memiliki adab dan kedisiplinan tinggi.

“Di Indonesia, tidak ada nabi. Tapi masyarakatnya sudah sopan dan santun. Kita tiap tahun mendapat penghargaan sebagai jemaah haji paling tertib dan disiplin,” jelasnya.

Menurutnya, sikap kolaboratif masyarakat kepulauan tumbuh dari filosofi kehidupan laut yang mengajarkan untuk berbagi dan hidup berdampingan.

“Filosofinya, di mana ada pulau, kita boleh sandarkan perahu. Di mana ada sungai, kita boleh ambil air. Api, air, dan pantai tidak boleh dimonopoli. Karena itu, masyarakat maritim lebih kolaboratif dan terbuka,” lanjutnya.

Menag dalam kesempatan yang sama juga membandingkan kondisi Indonesia dengan sejumlah negara berbudaya kontinental seperti Afghanistan, Suriah, dan Sudan, yang meski secara etnis dan bahasa lebih homogen, justru lebih rawan konflik.

Ia menegaskan, bahwa radikalisme yang berkembang di Indonesia kerap kali bukan berasal dari akar lokal, melainkan dari provokasi dan pengaruh asing.

“Karena itu, radikalisme di Indonesia biasanya dipicu oleh pengaruh luar. Misalnya, penolakan pembangunan Rumah Ibadah, baik gereja atau masjid, sering bukan berasal dari warga lokal, tapi dari pendatang yang diprovokasi oleh jaringan luar,” ungkapnya.

Lebih jauh, Menag mengungkapkan fakta mengejutkan tentang meningkatnya peran perempuan dalam jaringan radikalisme. Ia menjelaskan bahwa konten-konten radikal di Media Sosial kini justru banyak disebarkan oleh perempuan.

“Konten radikal sekarang justru banyak diisi oleh perempuan. Karena mereka lebih intens berinteraksi dengan agama dan medsos. Bahkan ada suami yang kerja di deradikalisasi, istrinya justru agen radikalisme,” kata Menag.

Ia menekankan bahwa ancaman radikalisme kini berkembang secara dinamis dan tidak lagi bisa dipahami secara konvensional. Untuk itu, aparat seperti Densus 88 diminta untuk memiliki pendekatan yang lebih komprehensif.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Mandatori B50 di 2026: Sawit Naik Kelas, Solar Impor Minggir!

astakom.com, Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mencapai kedaulatan energi nasional dengan menghentikan impor solar mulai tahun 2026, seiring dengan penerapan mandatori bahan bakar...

Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo, Gus Ipul Ungkap 9 Arah Kebijakan Strategis Kemensos

astakom.com, Jakarta — Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membeberkan sembilan arah kebijakan strategis Kementerian Sosial (Kemensos). Sembilan kebijakan...

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Gus Ipul Tegaskan Sekolah Garuda Jadi Jembatan Siswa Berprestasi Masuk Kampus Top Dunia

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan peluncuran Sekolah Garuda merupakan langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber...

BPJPH: Kuliner Halal Adalah Kekuatan Budaya dan Citra Bangsa di Mata Dunia

astakom.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal tidak sekadar menjadi bentuk kepatuhan...

Viral