Selasa, 7 Okt 2025
Selasa, 7 Oktober 2025

Guru SLB Terkesan dengan Smart Board dari Pemerintah, Bukti Negara Perhatikan Kaum Disabilitas

astakom.com, Jakarta – Kehadiran Smart board atau papan interaktif digital IFP di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta membawa warna baru dalam proses pembelajaran, khususnya bagi siswa tunanetra.

Teknologi ini tak hanya memudahkan siswa, tetapi juga sangat membantu guru dalam memonitoring dan mendampingi peserta didik.

Guru SLB-A Pembina Tingkat Nasional Fahmi Budiansyah yang dapat tanggungjawab pada papan interaktif atau smart board di sekolah ini, mengaku terkesan dengan aksesibilitas yang ditawarkan oleh papan interaktif tersebut.

“Papan interaktif digital itu aksesibilitas dengan sistemnya karena dalamnya itu sudah dapat sensibilitas salah satunya top-bed yang digunakan untuk anak-anak tunanetra mengakses papan interaktif tersebut,” jelasnya saat ditemui di sekolah pekan ini.

Menurut Fahmi, papan interaktif dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas belajar, mulai dari kuis, pencarian materi berbentuk video dan audio, hingga penggunaan fitur screen share.

“Anak-anak bisa mengeksplore papan Interaktif tersebut, anak-anak bisa bermain kuis atau mencari materi berbentuk video, audio, seperti itu. Dan mereka pun bisa layarnya itu di-screenshare. Nah, jadi layar mereka akan disambungkan ke papan Interaktif tersebut meskipun siswa-siswi papan interaktif itu digunakan 4 siswa atau 5 siswa itu bisa di-screen share dalam satu tapan smart board sehingga memudahkan guru untuk memonitoring siswa,” terangnya.

Meski awalnya belum terbiasa, Fahmi akhirnya menemukan bahwa sistemnya serupa Android sehingga tersedia fitur pembaca layar.

“Nah, disitu saya mengotak atik ternyata saya menemukan sistemnya itu sama seperti Android sehingga, di dalamnya terdapat tap bad pembaca layar Nah, disitu saya coba-coba dulu sendiri setelah saya memastikan saya sudah bisa dan akses kemudian, saya coba tawarkan anak-anak untuk mencoba secara langsung. Nah, ketika anak-anak mencoba secara langsung itu benar ternyata, anak-anak bisa untuk mengakses papan interaktif tersebut, ” ujarnya.

Hasilnya, siswa tunanetra pun bisa memanfaatkan papan interaktif dengan antusias. Mereka bahkan berhasil membuka aplikasi seperti YouTube secara mandiri.

“Karena papannya itu menghasilkan visual dan audio Nah, seperti itu. Jadi, Tunanetra pun tetap bisa menggunakan papan interaktif tersebut,” tambah Fahmi.

Ia menuturkan salah satu pengalaman menarik saat seorang muridnya, Gres, mengalami kendala pada laptop yang layarnya mati. Solusinya, perangkat Gres dikoneksikan ke smart board sehingga tetap bisa digunakan untuk belajar.

“Sehingga permasalahan si Gres ini, diselesaikan dengan papan interaktif tersebut,” katanya.

Fahmi tak lupa menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto. “Terima kasih terlebih dahulu kepada Bapak Presiden Prabowo karena sudah peduli ke sekolah luar biasa khususnya untuk anak-anak berkomunikasi khusus. Karena saya percaya suatu pemerintahan yang maju atau suatu negara yang maju, itu pasti aksesibilitasnya diperhatikan yaitu salah satunya dalam pendidikan,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah terus berkomitmen memperhatikan pendidikan disabilitas. “harapan saya, mudah-mudahan pemerintah terus dan terus berkembang untuk memperhatikan anak-anak disabilitas, pengetahuan luar biasa agar semua pendidikan itu akses di semua kalangan termasuk anak-anak disabilitas atau anak-anak tuna netra atau anak-Anak Berkebutuhan Khusus,” ujarnya.

Sebagai penutup, Fahmi menyampaikan harapannya agar setiap jenjang pendidikan di SLB-A mulai TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB bisa mendapatkan fasilitas serupa.

Gen Z takeaway

Smart Board di SLB-A Pembina bikin vibes belajar makin inklusif buat siswa tunanetra! Mereka bisa akses materi lewat audio-video, main kuis, sampai buka YouTube sendiri. Bahkan masalah laptop mati pun bisa diatasi dengan connect ke papan interaktif.

Guru dan siswa sama-sama happy karena sistemnya mirip Android dengan screen reader. Big respect juga buat pemerintah yang kasih perhatian ke pendidikan disabilitas—harapannya sih fasilitas kayak gini bisa merata di semua jenjang SLB biar akses pendidikan makin setara.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Gus Ipul Ungkap 3 Mandat Prabowo untuk Angkat Wong Cilik dari Jerat Kemiskinan

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan tiga mandat utama Presiden Prabowo Subianto yang menjadi fokus Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya...

Cerita Jeje, Anak Gunungkidul yang Bangkit Lewat Sekolah Rakyat dan Pena Harapan

astakom.com, Sleman – Di balik pendopo sederhana Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, kisah-kisah perubahan hidup sedang ditulis, salah satunya oleh Louvie Jogjeriansyah...

Pendaftaran Magang Nasional Dibuka Hari Ini, Menaker Minta Fresh Graduate Tak Panik Daftar

astakom.com, Jakarta - Ribuan fresh graduate di seluruh Indonesia kini punya peluang emas untuk menapaki dunia kerja melalui Program Magang Nasional yang resmi dibuka...

Fakta Baru Kasus Immanuel Ebenezer: Alphard yang Disita KPK Ternyata Mobil Sewaan

astakom.com, Jakarta – Sebuah mobil Alphard yang sempat jadi sorotan publik dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian...

Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Begini Jawaban Ketua KPK

astakom.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini belum menetapkan kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2023-2024, meskipun kini kasus tersebut sudah...

Skandal Korupsi Kuota Haji, KPK Sudah Kantongi Pengembalian Dana Rp100 Miliar

astakom.com, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto mengungkapkan pengembalian uang dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota ibadah haji di Kementerian Agama...

Viral