Kamis, 9 Okt 2025
Kamis, 9 Oktober 2025

Jadi ‘Kode’ Politik, Begini Sejarah Nasi Goreng di Indonesia

astakom, Jakarta – Siapa sangka, nasi goreng yang biasa hadir di meja makan Rakyat Indonesia menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan di jagad perpolitikan Tanah Air.

Bukan sekadar makanan sejuta umat, nasi goreng menjadi kode hubungan politik elite bangsa, yakni Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto.

Belakangan ini, metafora politik nasi goreng kembali mencuat ke publik setelah Megawati yang juga Presiden ke-5 RI melontarkan sebuah candaan dalam ajang Trisakti Tourism Award, Rabu (8/5).

“Presiden (Prabowo) bolak-balik nanya ‘Kapan aku dibikinin nasi goreng Mbak ya?'” begitu kata Megawati dalam acara tersebut.

Nah Gen Asta, jika berbicara soal nasi goreng, kalian pasti kepo tentang makanan satu ini, terutama perihal sejarahnya di Indonesia.

Mengutip dari laman resmi NSCA Indonesia, Nasi goreng bukanlah jenis makanan baru. Hidangan ini sudah dikenal sejak abad ke-10, terinspirasi dari tradisi kuliner Tionghoa yang menghindari membuang nasi sisa.

Diadaptasi oleh lidah Nusantara, nasi goreng pun berevolusi dengan berbagai versi, dari yang sederhana pakai kecap dan telur, hingga yang mewah pakai daging, seafood, dan sambal petai.

Bermula dari Tiongkok, nasi goreng dibawa ke Indonesia oleh para pedagang Tiongkok yang datang ke Nusantara. Hidangan ini kemudian beradaptasi dengan budaya dan bahan-bahan lokal Indonesia.

Sekilas, nasi goreng Indonesia dan Tiongkok tidak terlalu berbeda, keduanya sama-sama nasi yang diolah kembali dengan cara digoreng. Yang membedakan keduanya hanya ada pada pemakaian kecap manis.

Meskipun nasi goreng berasal dari Tiongkok, namun dunia mengenal makanan ini sebagai makanan asli Nusantara. UNESCO bahkan mengakui nasi goreng sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia yang mendunia.

Tak heran kalau makanan ini dianggap punya daya lekat emosional yang tinggi, murah, merakyat, dan menyatukan banyak lidah dari berbagai kalangan.

Politik Nasi Goreng ala Megawati dan Prabowo

Kini, nasi goreng tak cuma jadi menu sarapan atau makan malam. Ia jadi simbol komunikasi politik antara dua tokoh besar: Megawati dan Prabowo.

Candaan soal nasi goreng ini dibaca publik sebagai sinyal positif dari Megawati untuk membuka jalur dialog, bahkan kemungkinan merapat ke koalisi pemerintahan Presiden Prabowo.

Bagi Presiden Prabowo, yang dikenal dengan gaya politik terbuka dan rekonsiliatif, momen ini memperkuat citra sebagai pemimpin yang mampu merangkul semua pihak, bahkan mereka yang dulunya berada di seberang meja.

“Gaya kepemimpinan ini memberikan ruang bagi tokoh-tokoh lintas partai untuk terlibat dalam visi besar pembangunan bangsa,” kata Pengamat politik, Igor Dirgantara kepada jurnalis astakom.com, Senin (12/5).

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

BPJPH: Kuliner Halal Adalah Kekuatan Budaya dan Citra Bangsa di Mata Dunia

astakom.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal tidak sekadar menjadi bentuk kepatuhan...

11 Juta Santri Butuh Perhatian Negara, Wamenag Tekankan Pentingnya Pembentukan Ditjen Pesantren

astakom.com, Palembang – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyoroti pentingnya pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat peran...

Libur Nataru 2025 Aman, AHY Pastikan Perbaikan Jalan Selesai Sebelum Akhir Tahun

astakom.com, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan seluruh perbaikan jalan di berbagai wilayah akan rampung...

Menlu Sugiono Serahkan Hak Ahli Waris Zetro Leonardo Purba, Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Keluarga

astakom.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar...

Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru di Istana Negara

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik 25 pejabat pemerintah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober 2025. Mereka yang dilantik...

Profil Dony Oskaria, Kepala BP BUMN yang Baru Dilantik Presiden Prabowo Subianto

astakom.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Dony Oskaria sebagai Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) pada Rabu, 8 Oktober...

Viral