Senin, 13 Okt 2025
Senin, 13 Oktober 2025

Kenapa Ada Hari Pendidikan Nasional? Begini Ceritanya!

astakom, Jakarta – Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei. Tapi, tahukah kamu kenapa tanggal itu dipilih?

Ternyata, tanggal tersebut dipilih lantaran bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, tokoh besar dalam sejarah Pendidikan Indonesia. Beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat kecil pada masa penjajahan Belanda.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa semua orang, tanpa memandang status sosial, berhak mendapatkan pendidikan. Ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter dan kebangsaan.

Di masa itu, akses pendidikan sangat terbatas, hanya kalangan bangsawan atau orang Belanda yang bisa sekolah. Jadi, langkah Ki Hajar waktu itu benar-benar revolusioner banget!

Salah satu ajaran terkenal Ki Hajar adalah: Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya, di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.

Filosofi ini hingga sekarang masih terus relevan dan dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia, bahkan jadi semboyan resmi Kementerian Pendidikan.

Penetapan Hardiknas dilakukan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959. Artinya, sejak tahun itu, tanggal 2 Mei diperingati secara nasional sebagai momen refleksi tentang pentingnya pendidikan.

Tapi peringatan ini bukan cuma soal upacara, lho. Ini waktu yang pas buat kita semua—terutama Gen Z—untuk mikir, “Gimana sih kondisi pendidikan sekarang? Apa kita sudah ikut berkontribusi?”

Di era digital sekarang, pendidikan sudah jauh lebih maju dan terbuka. Kita bisa belajar dari mana saja lewat internet, Media Sosial, bahkan YouTube dan podcast.

Tapi tantangannya juga makin besar: hoaks, budaya instan, hingga tekanan mental dari sistem belajar yang kadang masih kaku. Jadi, semangat Hardiknas perlu banget dihidupkan dengan cara yang relevan buat zaman sekarang.

Sebagai generasi digital, Gen Z punya peran penting untuk terus menghidupkan semangat belajar. Belajar itu bukan cuma soal nilai, tapi juga tentang mengembangkan diri, peduli sama sekitar, dan siap menghadapi masa depan.

Pendidikan hari ini bukan lagi soal hafalan, tapi bagaimana kita bisa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

Merayakan Hardiknas bisa dengan berbagai cara: ikut diskusi, bikin konten edukatif, atau bahkan sekadar membaca buku yang memperluas wawasan.

Intinya, hari ini jadi pengingat bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah masa depan—bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga buat bangsa.

Jadi, jangan cuma anggap Hardiknas sebagai tanggal di kalender dan pelajar diwajibkan upacara.

Jadikan itu momen untuk terus bertumbuh, berkontribusi, dan membawa semangat Ki Hajar Dewantara ke masa depan. Karena di tangan Gen Z-lah, masa depan Indonesia Emas 2045 akan terwujud.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir pada Senin (13/10/2025). Kehadiran...

Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Waspada Potensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

astakom.com, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk sejumlah kota besar di Indonesia pada hari ini, Senin (13/10). Berdasarkan analisis...

Mandatori B50 di 2026: Sawit Naik Kelas, Solar Impor Minggir!

astakom.com, Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mencapai kedaulatan energi nasional dengan menghentikan impor solar mulai tahun 2026, seiring dengan penerapan mandatori bahan bakar...

Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo, Gus Ipul Ungkap 9 Arah Kebijakan Strategis Kemensos

astakom.com, Jakarta — Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membeberkan sembilan arah kebijakan strategis Kementerian Sosial (Kemensos). Sembilan kebijakan...

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Viral