Kamis, 9 Okt 2025
Kamis, 9 Oktober 2025

Luhut Sambut Penurunan Tarif AS, Jadi Angin Segar untuk Ekspor RI

astakom, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyambut positif penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap produk ekspor indonesia, dari 32 persen menjadi 19 persen.

Menurut Luhut, penurunan tarif yang didapat dari hasil negosiasi Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS, Donald Trump tersebut akan memperkuat Daya Saing produk dalam negeri di pasar global.

“Penyesuaian tarif itu merupakan bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati,” ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (17/7).

Ia menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk konsesi terhadap pihak luar, melainkan strategi nasional untuk memperluas peluang pelaku usaha Indonesia.

“Kita tidak sedang memberi Karpet Merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah Diplomasi Ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” tegasnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia juga menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS. Luhut menilai pendekatan timbal balik ini akan membawa keuntungan dua arah.

“Kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif,” tambahnya.

DEN telah melakukan simulasi ekonomi untuk mengevaluasi dampak tarif 32 persen versus 19 persen. Hasilnya, skenario tarif yang lebih rendah menunjukkan hasil yang signifikan, seperti produk domestik bruto (PDB) berpotensi naik 0,5 persen, penyerapan tenaga kerja tumbuh 1,3 persen, dan kesejahteraan masyarakat meningkat 0,6 persen.

Sementara itu, investasi diprediksi melonjak hingga 1,6 persen, membuka peluang relokasi industri global ke Indonesia.

“Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga di antara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” jelas Luhut.

Industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dan perikanan dinilai sebagai sektor yang paling diuntungkan dari kebijakan ini. Selain memperluas pasar, insentif tarif juga dipandang mampu menarik investor asing yang ingin memanfaatkan keunggulan akses pasar Indonesia ke AS.

DEN juga melihat momentum ini sebagai dorongan untuk mempercepat agenda deregulasi, serta menekan biaya logistik dan produksi yang selama ini tinggi.

“DEN percaya bahwa arah Kebijakan Ekonomi nasional yang tepat dan berbasis data akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan berdaya saing di era global,” pungkas Luhut.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Libur Nataru 2025 Aman, AHY Pastikan Perbaikan Jalan Selesai Sebelum Akhir Tahun

astakom.com, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan seluruh perbaikan jalan di berbagai wilayah akan rampung...

Menlu Sugiono Serahkan Hak Ahli Waris Zetro Leonardo Purba, Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Keluarga

astakom.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar...

Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru di Istana Negara

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik 25 pejabat pemerintah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober 2025. Mereka yang dilantik...

Profil Dony Oskaria, Kepala BP BUMN yang Baru Dilantik Presiden Prabowo Subianto

astakom.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Dony Oskaria sebagai Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) pada Rabu, 8 Oktober...

Pertamina Punya Tangki Terbesar di Asia Tenggara, Jadi Ikon Baru Ketahanan Energi Indonesia

astakom.com, Jakarta – Pertamina mencetak sejarah dengan menyelesaikan pembangunan dua tangki raksasa berkapasitas satu juta barel di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan...

Stok Beras Pecah Rekor, Mentan Amran: Bukti Kepemimpinan Presiden Prabowo

astakom.com, Jakarta — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional kini menunjukkan hasil konkret bahkan bisa disebut pecar rekor....

Viral