Kamis, 9 Okt 2025
Kamis, 9 Oktober 2025

Indonesia Masih Punya Peluang Negosiasi Tarif Impor dengan AS

astakom, Jakarta – Penurunan Tarif Impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen dipandang sebagai langkah maju yang signifikan. Namun peluang Indonesia untuk menekan tarif tersebut lebih rendah lagi masih terbuka lebar.

Menurut ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, hubungan dagang Indonesia-AS saat ini berada dalam posisi yang lebih stabil dan kondusif untuk melanjutkan negosiasi perdagangan.

“Saya melihat dengan penurunan ini kita tidak akan diganggu oleh ancaman Donald Trump lagi. Karena kita juga sudah memberi pemanis dengan kita membeli USD15 miliar dolar untuk energi, USD4,7 untuk sektor pertanian, dan 50 pesawat Boeing,” ujar Achmad dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (20/7).

Ia menyebut bahwa langkah-langkah strategis Indonesia dalam memenuhi kepentingan ekonomi Amerika Serikat merupakan modal penting untuk membuka ruang negosiasi tambahan terkait tarif.

Achmad juga menekankan bahwa skenario ideal dalam hubungan dagang bilateral adalah penghapusan tarif secara menyeluruh antara kedua negara.

“Memang idealnya dalam perdagangan internasional adalah 0-0, 0-0. Artinya kedua negara sama-sama tak mengenakan tarif. Kita memperoleh manfaat, Amerika juga memperoleh manfaat,” jelasnya.

Meski mengapresiasi capaian terkini dalam negosiasi perdagangan, ia menegaskan bahwa capaian tersebut belum merupakan garis akhir. Justru sebaliknya, Indonesia perlu terus membangun Diplomasi Ekonomi secara aktif untuk mengamankan skema perdagangan yang lebih kompetitif.

“Karena kita ingin mendapatkan manfaat yang lebih besar, saya kira strategi negosiasi ke depan tetap harus dilanjutkan. Tujuannya agar kita bisa mencapai skenario ideal tarif nol, yang bisa disebut sebagai kemenangan sempurna,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat memutuskan menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk Indonesia menjadi 19 persen, dari sebelumnya ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump sebesar 32 persen.

Kebijakan ini disambut baik oleh berbagai pihak karena dinilai mampu meningkatkan Daya Saing produk nasional di pasar AS dan memperkuat ekspor sektor manufaktur dan industri Padat karya.

Dengan strategi diplomasi ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia kini dihadapkan pada peluang untuk membentuk hubungan dagang bebas hambatan yang lebih saling menguntungkan dengan AS.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Menjalin Persahabatan Lewat Budaya, Fadli Zon Bertemu Xanana Gusmao

astakom.com, Dili,  – Dalam rangka memperingati 23 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Timor Leste, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor-Leste. Salah satu...

Indonesia Unggul Kontes Robotik Negara Kawasan, Ibra Haziq Juara Robotik ASEAN

astakom.com, Kuala Lumpur- Ditengang melandainya inovasi teknologi di negara-negara kawasan Asia Tenggara, sosok Ibra Haziq pelajar siswa sekolah dasar dari Indonesia tampil memecah ruang...

Baret Biru TNI di Kongo Pegang Teguh Amanat Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit

astakom, Jakarta — Komandan Satuan Tugas Pasukan Gerak Cepat (BGC) TNI untuk misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, Kolonel Infanteri Fardin Wardhana, menegaskan...

Baliho Prabowo di Israel Viral, Kemlu: Indonesia Tetap Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

astakom.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI merespon keberadaan baliho yang menyematkan foto Presiden RI Prabowo Subianto. Baliho tersebut diketahui terpampang di Ibu...

Konsisten Dorong Perdamaian Dunia, Trump: Prabowo Pemimpin Luar Biasa

astakom.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji Presiden RI Prabowo Subianto yang disebutnya sebagai pemimpin luar biasa. Hal itu disampaikannya dalam...

RI Rampungkan CEPA dengan Kanada dan Eropa, Prabowo: Alhamdulillah Kunjungan Saya Bawa Manfaat

astakom.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan hasil positif dari kunjungan kerjanya ke luar negeri. Salah satu capaian penting adalah penandatanganan Comprehensive Economic...

Viral