Laporan Bank Dunia terbaru menyoroti sektor perumahan sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia. Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan pembangunan 3 juta rumah per tahun.
Bank Dunia atau World Bank memuji kinerja perekonomian Indonesia, yang dinilai mencerminkan fundamental yang kuat dan respon kebijakan ekonomi yang tepat sasaran.
Bank Indonesia (BI) meyakini kinerja perekonomian Indonesia pada semester II-2025 akan berangsur membaik, dengan pertumbuhan ekonomi 2025 akan berada di kisaran 4,6–5,4 persen.
Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Kawasan Rebana di Jawa Barat (Jabar) sebagai klaster industri dan metropolitan baru yang strategis. Kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Kawasan Rebana di Jawa Barat (Jabar) sebagai klaster industri dan metropolitan baru yang strategis. Kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
astakom, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti memberikan sambutan dalam Kick off Meeting Misi Ekonomi Belanda, di Jakarta, Senin (16/6). Wamendag...
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keyakinannya bahwa target ambisius pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen masih realistis untuk dicapai, meski proyeksi lembaga global berkata sebaliknya.
Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M telah berjalan sukses. Bukan hanya sukses secara spiritual, tetapi juga menyumbang dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan enam stimulus untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi nasional tetap ngebut pada kuartal II-2025, dengan fokus utama adalah mendorong konsumsi rumah tangga.
Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 25 basis poin ke level 5,5 persen. Keputusan ini disampaikan BI dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), pada Rabu (21/8).
Di tengah tekanan global dan ketidakpastian ekonomi, percepatan realisasi belanja pemerintah dipandang sebagai faktor krusial dalam menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025.
Ketegangan geopolitik dan meningkatnya proteksionisme Amerika Serikat menjadi tantangan baru bagi stabilitas ekonomi global, termasuk Indonesia. Kondisi ini turut memicu volatilitas pasar keuangan dan menjadi salah satu faktor utama perlambatan ekonomi RI di kuartal I 2025.
Sektor pertanian dan industri padat karya diprediksi menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia sepanjang 2025. Hal ini sebagaimana Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro.