astakom, Jakarta – PT Len Industri (Persero), memperkuat eksistensinya di sektor strategis nasional dengan ikut ambil bagian dalam forum diskusi US-ASEAN Business Council bidang Dirgantara, Pertahanan, dan Keamanan yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa (6/8).
Forum prestisius ini menghadirkan lebih dari 50 delegasi dari unsur pemerintah, swasta, industri asing, serta perwakilan kedutaan besar negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat.
Baca juga
Acara yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin itu menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menjawab tantangan keamanan kawasan yang terus berkembang.
Hadir dalam diskusi, bertajuk ‘ Tantangan dan Peluang dari Perspektif AS dan Indonesia’ Direktur Utama PT Len Industri, Joga Dharma Setiawan yang bertindak sebagai panelis diskusi.
Didampingi oleh Irwan Ibrahim, Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT Len Industri, Joga menyampaikan bahwa target Indonesia dalam penguatan industri pertahanan mencakup beragam sistem strategis yang krusial bagi ketahanan nasional.
“Terdapat instrumen vital untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasional, mulai dari sistem pengawasan bawah air, satelit militer, sistem radar, rudal, pesawat tanpa awak (UAV), pesawat tempur, kapal perang, kendaraan tempur, amunisi, hingga sistem persenjataan,” ujar Irwan dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com, Kamis (8/5).
Guna memenuhi target tersebut, Joga menekankan perlunya arah diplomasi dan kebijakan negara yang mendorong kerja sama saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Enam pilar utama sebagai landasan penguatan industri pertahanan menurut Yoga, yakni:
1. Kerangka kebijakan dan hukum yang kuat
2. Kemitraan industri
3. Ekosistem riset dan inovasi bersama
4. Pengembangan sumber daya manusia
5. Pemanfaatan platform regional dan global
6. Tata kelola yang transparan
Salah satu poin penting yang disoroti dalam diskusi adalah pemanfaatan teknologi dual-use, yakni teknologi yang bisa diaplikasikan untuk kebutuhan militer dan sipil sekaligus.
Bagi Joga, pendekatan ini tidak hanya memperkuat aspek pertahanan, tetapi juga membuka peluang luas dalam bidang investasi dan komersialisasi teknologi.
“Dengan mendorong kebijakan dan kemitraan yang berorientasi pada inovasi, investasi bersama, dan komersialisasi teknologi, Indonesia tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi nasional,” tutup Joga.
Kehadiran Len Industri dalam forum ini mencerminkan komitmen perusahaan sebagai bagian dari DEFEND ID untuk menjadi aktor kunci dalam ekosistem pertahanan nasional dan regional.
Melalui dialog konstruktif dengan para mitra ASEAN dan AS, forum ini menjadi langkah konkret untuk menjalin sinergi pertahanan, riset teknologi, dan pengembangan SDM yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Partisipasi aktif dalam forum ini juga menegaskan peran Len Industri dalam mendorong transformasi sektor pertahanan menjadi lebih modern, adaptif, dan berdaya saing global.