Senin, 7 Jul 2025
Senin, 7 Juli 2025

Dunia Kripto Menahan Napas, Sidang Senat AS 9 Juli Bisa Jadi Titik Balik Global

astakom, Washington DC – Pasar aset digital global tengah menanti sidang krusial yang akan digelar oleh Komite Perbankan Senat Amerika Serikat pada Rabu, 9 Juli 2025. Banyak pihak menilai forum ini bukan sekadar agenda legislatif rutin, melainkan momen penentu masa depan industri kripto yang selama ini berjalan di tengah ketidakpastian hukum.

Sidang yang akan dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat (EST) itu dijadwalkan membahas dua rancangan undang-undang (RUU) penting, GENIUS Act dan CLARITY Act. Keduanya menawarkan pendekatan berbeda, namun saling melengkapi dalam mengatur aspek perdagangan, penyimpanan, dan tata kelola aset digital di wilayah federal AS.

Upaya regulasi kripto sebelumnya banyak mengalami kebuntuan. Amandemen pajak aset digital yang diajukan oleh Senator Cynthia Lummis sempat menuai harapan, namun akhirnya kandas di tengah jalan. Bahkan, dalam RUU besar “One Big Beautiful Bill” yang diusulkan Presiden Donald Trump, isu kripto sama sekali tidak tersentuh.

Kini, harapan baru hadir lewat GENIUS Act dan CLARITY Act. Jika disahkan, keduanya akan memperjelas wewenang lembaga pengawas seperti SEC dan CFTC yang selama ini kerap tumpang tindih sekaligus membuka jalan bagi kerangka hukum yang lebih transparan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi blockchain.

Empat figur penting dari sektor kripto global dipastikan hadir untuk memberikan testimoni langsung di hadapan para senator:

  • Brad Garlinghouse, CEO Ripple, akan menyoroti pentingnya kejelasan hukum dalam membedakan utility token dan sekuritas.
  • Jonathan Levin, CEO Chainalysis, diyakini akan menekankan aspek kepatuhan terhadap prinsip anti-pencucian uang (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme.
  • Summer Mersinger dari Blockchain Association dan Dan Robinson dari Paradigm, dua tokoh vokal yang mendorong regulasi ramah inovasi namun tetap aman, juga akan memberikan pandangan strategisnya.

Kehadiran mereka dianggap krusial sebagai suara dari industri, sekaligus referensi nyata dalam menyusun regulasi yang relevan dan realistis.

GENIUS Act dirancang untuk mendorong pertumbuhan inovasi blockchain dengan pendekatan yang akomodatif terhadap teknologi baru. Sementara itu, CLARITY Act lebih menekankan pada kerangka pengawasan menyeluruh, termasuk soal kustodian aset, penerbitan token, dan tata kelola pasar sekunder.

Jika GENIUS Act lolos, dokumen tersebut akan langsung melangkah ke meja Presiden untuk disahkan. Sementara CLARITY Act akan dibahas lebih lanjut di lantai Senat. Keduanya diyakini dapat menjadi landasan hukum utama bagi regulasi kripto di masa depan.

Meski berlangsung di AS, hasil sidang ini akan memberi dampak luas secara global. Amerika Serikat selama ini menjadi acuan dalam kebijakan keuangan dan teknologi blockchain dunia. Keputusan mereka akan memengaruhi sentimen pasar, arus investasi, hingga pengembangan platform kripto di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Investor, pelaku startup blockchain, hingga lembaga keuangan konvensional kini menanti dengan waspada. Apakah sidang ini akan memberi kejelasan hukum yang lama dinantikan? Atau justru memperpanjang ketidakpastian?

Dampak dari sidang ini juga akan terasa di tanah air. Harga aset kripto yang beredar di Indonesia sangat sensitif terhadap kebijakan global, terutama dari AS. Selain itu, model regulasi yang dihasilkan berpotensi menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan lokal oleh OJK, Bappebti, dan Bank Indonesia.

Jika AS sukses menelurkan regulasi yang adil dan futuristik, maka adopsi teknologi blockchain di Indonesia bisa terdorong lebih cepat baik dalam bentuk investasi, infrastruktur, maupun perlindungan hukum bagi pengguna.

Sidang 9 Juli 2025 menjadi panggung penting dalam sejarah perjalanan crypto. Dunia menanti, industri berharap, dan hukum ditantang untuk menyusul laju inovasi. Jika berhasil, ini bukan hanya kemenangan bagi Amerika, tapi juga langkah maju bagi ekosistem digital global yang lebih aman, terbuka, dan terintegrasi.

Rubrik Sama :

Belajar Jadi Masinis? Coba Akademi Masinis LRT Jakarta di Jakarta Fair 2025!

astakom, Jakarta - Dalam rangka memeriahkan HUT ke-498 Kota Jakarta, PT LRT Jakarta turut meramaikan gelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 selama sepekan penuh,...

CEO OpenAI Sam Altman Meminta Pengguna untuk Tidak Terlalu Mempercayai ChatGPT

astakom, Jakarta – CEO OpenAI Sam Altman baru-baru ini mengingatkan agar pengguna tidak sepenuhnya percaya terhadap jawaban yang diberikan oleh chatbot AI milik Perusahaan...

Indonesia Rancang Strategi AI Berbasis Pancasila, Dorong Inovasi yang Etis dan Inklusif

astakom, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah merancang strategi nasional kecerdasan buatan (AI) yang menempatkan etika dan nilai kemanusiaan sebagai fondasi utama. Pendekatan ini menandai...

Robot Canggih Hasil Karya Anak Bangsa

astakom, Bandung - Robot Humanoid dan Robot Dog K-9 saat acara Meet and Greet Robotic di D’Botanica Mall, Bandung, Sabtu (5/7). Dua robot canggih...
Cover Majalah

Update