astakom, Pekanbaru – Indonesia tengah menyambut kedatangan alutsista baru. Persiapan kedatangan jet tempur canggih Rafale ke Indonesia semakin matang.
Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menerima kunjungan penting dari tim Dassault Aviation dan Thales Prancis, Rabu (2/7), di Ruang Rapat Nakula, VIP Pandawa, Pekanbaru.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari site survey teknis dan logistik dalam rangka menyambut batch pertama jet tempur Rafale yang dijadwalkan tiba pada Januari 2026.
Tim Prancis memaparkan kesiapan Ferry Mission dan Ground Aircraft Needs (GAN), mulai dari pengiriman hingga dukungan operasional awal.
Dassault Optimistis: Proyek Rafale Sesuai Timeline
CEO PT Dassault Aviation Indonesia, Jerome Puech, menyampaikan bahwa proyek pengadaan Rafale berjalan sesuai dengan rencana.
Ia menyoroti kesiapan fasilitas di Lanud Roesmin Nurjadin, termasuk hanggar, apron, gedung simulator, serta dukungan dari Skadron Udara 12 sebagai pengguna perdana.
“Kegiatan site survey hari ini adalah bagian penting dalam memastikan seluruh aspek teknis dan logistik berjalan tepat waktu, mulai dari pengiriman hingga serah terima pesawat,” ungkap Jerome dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Sabtu (5/7).
Turut hadir dalam kunjungan tersebut para Flight Test Engineer, Program Manager, dan insinyur teknis dari Dassault dan Thales, yang langsung meninjau kesiapan infrastruktur dan melakukan pengukuran teknis di lapangan.
Dalam sambutannya, Marsma TNI Abdul Haris menekankan bahwa kedatangan Rafale merupakan tonggak penting dalam program modernisasi pertahanan udara nasional.
Lanud Roesmin Nurjadin, sebagai home base pertama Rafale di Indonesia, memiliki peran vital dalam keberhasilan integrasi alutsista ini.
“Kami berkomitmen menjadi pangkalan yang profesional, militan, dan inovatif dalam menyambut era baru ini,” tegas Danlanud.
Ia juga menginstruksikan seluruh pejabat terkait di Lanud untuk memberikan dukungan penuh kepada tim teknis, termasuk menyajikan data akurat dan respons cepat terhadap kebutuhan selama proses survei berlangsung.
Kunjungan ini memperkuat sinergi strategis Indonesia–Prancis di sektor pertahanan.
Program Rafale menjadi bagian dari transformasi kekuatan udara TNI AU, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam membangun kemandirian alutsista modern dan kemampuan tempur yang setara dengan kekuatan global.