astakom, Jakarta – Ilmuwan dari University of Oxford berhasil menciptakan teknologi revolusioner yang mampu menangkap keseluruhan struktur pulsa laser ultra-kuat hanya dalam satu tembakan. Sistem ini bernama RAVEN (Real-time Acquisition of Vectorial Electromagnetic Near-fields), dan dinilai sebagai terobosan besar dalam dunia fisika energi tinggi, akselerasi partikel, dan eksplorasi fusi nuklir.
Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi internasional dengan Ludwig-Maximilian University of Munich dan Max Planck Institute for Quantum Optics, dan telah dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Nature Photonics pada 26 Juni 2025.
Baca juga
Laser ultra-kuat mampu mempercepat elektron hingga nyaris setara kecepatan cahaya hanya dalam satu siklus gelombang. Namun, kompleksitas strukturnya selama ini hampir mustahil diukur secara real-time. Metode lama memerlukan ratusan tembakan untuk menyusun satu gambaran utuh, menghambat akurasi dan efisiensi eksperimen.
Dalam uji coba pada sistem laser kelas petawatt ATLAS-3000 di Jerman, RAVEN berhasil merekam seluruh bentuk, waktu, dan polaritas pulsa laser dalam satu gambar resolusi tinggi. Teknologi ini menggabungkan pembelahan sinyal, kristal khusus, lensa mikro, dan sensor optik kustom, yang digabungkan dengan perangkat lunak pemodelan spasial-temporal tingkat lanjut.
“Untuk pertama kalinya, kami dapat menangkap pulsa laser ultra-intens lengkap secara real-time, termasuk polarisasi dan struktur internalnya yang kompleks,” ujar Sunny Howard, peneliti utama dari Departemen Fisika University of Oxford seperti dikutip astakom.
Kemampuan RAVEN memberikan umpan balik seketika sangat penting untuk mengatur dan mengoptimalkan percobaan laser energi tinggi secara presisi. Distorsi kecil yang sebelumnya tak terdeteksi, kini bisa dianalisis langsung, membuka peluang besar bagi riset plasma, fusi inertial, dan fisika medan tinggi.
Menurut laporan resmi, sistem ini “menggantikan kebutuhan ratusan tembakan pengukuran menjadi satu kali dengan akurasi luar biasa,” kutip Astakom dari Nature Photonics (26/6/2025).
Lebih lanjut, RAVEN diyakini menjadi kunci menuju sistem fusi inertial yang efisien, teknologi pembangkit energi dengan memfokuskan pulsa laser ekstrem ke bahan bakar plasma. Dengan pemodelan spasial-temporal yang tepat, fusi bisa lebih terkendali dan mungkin suatu hari menggerakkan dunia.
Meski terlihat kompleks, prinsip di balik RAVEN justru lahir dari pemahaman bahwa pulsa ultra-kuat begitu terfokus hingga hanya butuh resolusi minimum cukup menggunakan lensa mikro.
“Begitu kami menyadari hal itu, semuanya menjadi lebih sederhana, dan inilah keindahan ilmiah dari RAVEN,” jelas Dr. Andreas Döpp, fisikawan dari LMU Munich seperti dikutip Astakom dari SciTechDaily.
Para peneliti kini berencana memperluas aplikasi RAVEN ke berbagai fasilitas laser di seluruh dunia, termasuk di bidang eksperimen QED (quantum electrodynamics) dan akselerator partikel berbasis laser. Mereka juga melihat potensi untuk mempercepat pengembangan pembangkit energi fusi berskala besar.