Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

Empat Siswa Terbaik Wakili Indonesia di Olimpiade AI Internasional 2025

astakom, Jakarta – Indonesia akan mencatatkan sejarah baru dengan mengirimkan delegasi pertamanya ke ajang International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) 2025, sebuah kompetisi internasional bergengsi di bidang kecerdasan buatan untuk siswa sekolah menengah.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) resmi menggelar pembinaan intensif pada 10–19 Juni 2025 di Jakarta.

Program ini dirancang untuk mempersiapkan para siswa menghadapi kompetisi yang akan berlangsung di Beijing, China, pada 2 hingga 9 Agustus 2025 dan diikuti oleh lebih dari 60 negara dari seluruh dunia.

“Ini jadi terobosan penting sejalan dengan program prioritas Kemendikdasmen, yaitu pengembangan talenta dan prestasi serta pembelajaran coding dan kecerdasan buatan,” ujar Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, dikutip astakom.com, Rabu (18/6).

Irene menambahkan, pengiriman tim ini merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing secara global.

Dari hasil seleksi ketat selama masa pembinaan, Tim Pembina IOAI menetapkan empat siswa terbaik untuk menjadi wakil Indonesia:

  1. Faiz Rizki Ramadhan (MAN Insan Cendekia Serpong)
  2. Jayden Jurianto (SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta)
  3. Luvidi Pranawa Alghari (SMP Pribadi Depok, Jawa Barat)
  4. Matthew Hutama Pramana (SMA Kolese Loyola Semarang)

Para siswa tersebut sebelumnya merupakan peraih prestasi dari ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika dan Informatika.

Selama pembinaan, para siswa dibekali materi kecerdasan buatan tingkat lanjut, mulai dari dasar AI, pengolahan data, supervised dan unsupervised learning, hingga deep learning dengan PyTorch.

“Kami memilih empat terbaik dari sembilan peserta. Materi yang diberikan sesuai standar kompetisi IOAI internasional,” jelas Mushthofa, Koordinator Tim Pembina dari IPB University, dikutip Astakom.

Tim pembina berasal dari berbagai institusi ternama seperti ITB, Universitas Indonesia, IPB, dan sektor industri seperti SIRCLO, dengan dukungan alumni Ikatan Alumni TOKI.

Salah satu delegasi, Matthew Hutama Pramana, menyampaikan bahwa pembinaan ini sangat membantunya memahami dunia AI secara lebih luas.

“Saya berharap bisa mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia,” ujar Matthew.

Sementara itu, Luvidi Pranawa Alghari, siswa SMP dari Depok, menyatakan semangatnya untuk menghadapi kompetisi ini.

“AI adalah bidang baru bagi saya. Materinya menantang, tapi sangat penting di era digital,” ungkapnya.

International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) adalah ajang tahunan yang pertama kali diselenggarakan di Burgas, Bulgaria, pada tahun 2024. Tahun ini merupakan debut Indonesia di ajang tersebut.

“Kami harap partisipasi Indonesia terus berlanjut dan semakin banyak pelajar yang tertarik mendalami AI. Ini langkah besar dalam pembangunan SDM unggul,” tutup Mushthofa.

Rubrik Sama :

Fakta dan Mitos Fenomena Aphelion 2025, Saat Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari

astakom, Jakarta – Pada awal Juli 2025, Bumi mengalami fenomena aphelion, yakni posisi terjauh Bumi dari Matahari dalam orbit tahunannya. Meskipun terdengar mengkhawatirkan bagi...

Lost Temple, Peradaban yang Terlupakan, Jejak Tiwanaku Ditemukan Kembali di Bolivia

astakom, Bolivia - Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan muncul dari perbukitan terpencil Bolivia, sebuah kuil kuno peninggalan peradaban Tiwanaku yang selama ini terkubur dalam diam,...

Robot Canggih Hasil Karya Anak Bangsa

astakom, Bandung - Robot Humanoid dan Robot Dog K-9 saat acara Meet and Greet Robotic di D’Botanica Mall, Bandung, Sabtu (5/7). Dua robot canggih...

Eratosthenes: Ilmuwan yang Mengukur Bumi Tanpa Satelit, dan Mengalahkan Waktu

astakom, Jakarta - Di masa ketika sebagian besar manusia masih percaya bahwa bumi itu datar atau tak terbatas, seorang pria di Mesir kuno bangkit...
Cover Majalah

Update