astakom, Jakarta – Di balik keheningan malam di Tanah Suci, masih banyak petugas haji Indonesia yang berjaga. Bukan untuk tidur, tapi untuk memastikan setiap jemaah bisa pulang ke tanah air dengan selamat. Mereka, yang tidak sempat beristirahat saat puncak haji, kini kembali berjibaku dalam fase akhir pemulangan jemaah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, memberikan penghargaan tertinggi kepada para petugas yang disebutnya sebagai garda terakhir layanan ibadah haji. Dalam suasana operasional yang kian padat, ia tak hanya mengimbau, tapi juga menyemangati para petugas untuk tak patah semangat.
Baca juga
“Karena puncak haji sudah selesai, orang menganggapnya pekerjaan sudah selesai. Padahal besok baru mulai pemulangan jemaah dari Madinah ke tanah air,” ujar Hilman dalam keterangannya, dikutip astakom.com di Jakarta, Rabu (25/6).
Operasional haji memang belum usai. Gelombang pemulangan I dari Jeddah baru akan rampung pada 26 Juni 2025, dan di saat yang sama, pemulangan gelombang II dari Mekkah ke Madinah justru baru dimulai.
Kompleksitas bertambah karena petugas di Madinah harus menangani dua arus sekaligus, yakni kedatangan jemaah dari Makkah dan kepulangan jemaah ke tanah air.
“Pemulangan jemaah ke Tanah Air memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi. Demikian pula pendorongan jemaah dari Makkah ke Madinah,” kata Hilman.
Tapi di tengah tekanan dan keterbatasan waktu istirahat, dedikasi tak kendur. Hilman sendiri mengaku nyaris tak tidur demi memimpin rapat koordinasi agar fase pemulangan haji dapat berjalan lancar.
“Pengalaman haji tahun ini sangat luar biasa. Intensitas pelayanan cukup tinggi, dan bahkan tidak ada waktu untuk tidur. Saya rasakan sendiri sering memimpin rapat dari Indonesia pukul 02.00 WIB, sementara di Arab Saudi pukul 22.00 WAS,” ungkapnya.
Ia mengenang momen kritis saat puncak haji, dimana pengecekan jemaah satu per satu di Arafah, memastikan tak ada satu pun yang tertinggal. Hal itu, kata dia, bukan sekadar tugas, melainkan panggilan hati.
“Saya betul-betul menghargai kinerja Anda semua dengan segala upaya melayani jemaah,” ucap Hilman penuh haru.
Meski banyak dinamika dan tantangan tahun ini, termasuk sistem baru yang melibatkan banyak syarikah, Hilman tetap optimis dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Ia menganggap semua dinamika yang ada sebagai pelajaran untuk penyelenggaraan yang lebih baik di masa mendatang.
“Untuk pelajaran ke depan, saya sudah bertemu beberapa syarikah. Kita evaluasi aspek-aspek tertentu. Dan ini menjadi pelajaran ke depan,” jelasnya.
Ia juga mencatat bahwa mayoritas jemaah menyatakan puas dengan pelayanan petugas haji tahun ini. “Memang ada yang merasakan bermasalah, tapi yang merasakan layanan baik dan menikmati proses haji ini saya kira jumlahnya jauh lebih banyak,” kata Hilman.
Ke depan, Hilman berharap penyelenggaraan haji akan semakin profesional, terutama setelah dialihkan ke Badan Penyelenggara Haji (BPH). “Saya kira sudah saatnya haji ke depan dikelola oleh Badan yang profesional,” pungkasnya.