Sabtu, 21 Jun 2025
Sabtu, 21 Juni 2025

Konsisten dengan Narasi Besar Presiden Prabowo, Jangan Impor Food Tray untuk MBG!

astakom Jakarta – Pemerintah diminta konsisten terhadap narasi besar Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi nasional.

Hal ini ditegaskan ekonom konstitusi Defiyan Cori menyikapi kabar yang menyebut adanya rencana pembukaan keran impor ompreng atau food tray stainless steel SUS 304 untuk program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Jangan cuma lantang bicara berdikari di podium, tapi ketika menghadapi pengadaan nampan makan untuk anak sekolah saja langsung menyerah ke barang impor. Ini inkonsistensi yang sangat memprihatinkan,” ujar Defiyan dalam keterangannya, Jumat (20/6).

Cermin Kemalasan Struktural

Menurutnya, pengadaan kebutuhan dasar seperti ompreng seharusnya menjadi momentum untuk membangkitkan industri dalam negeri, bukan malah memperkuat ketergantungan pada produk asing, apalagi dari China.

Ia menyebut langkah membuka kran impor sebagai cermin dari kemalasan struktural dalam membangun basis produksi nasional.

“Ini bukan soal nampan semata, tapi soal harga diri bangsa. Kalau untuk sekadar alat makan saja negara menyerah, bagaimana kita bisa bicara hilirisasi, substitusi impor, atau industrialisasi?” katanya.

Defiyan juga menyinggung pernyataan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, yang diwartakan sejumlah media (24 April 2025).

Saat itu, Setia dengan tegas mengatakan, industri nasional telah diberi peluang untuk memproduksi food tray, dan beberapa pelaku usaha dalam negeri menyatakan siap memenuhi permintaan tersebut.

“Kami telah membuka peluang bagi pelaku industri nasional, termasuk yang selama ini memproduksi alat masak stainless steel seperti panci, wajan, dan lainnya untuk bisa memproduksi food tray atau ompreng. Pemerintah sangat mendukung agar kebutuhan itu bisa dipenuhi dari dalam negeri,” kata Setia.

Namun, kata Defiyan, fakta bahwa pemerintah justru mempertimbangkan opsi impor, menunjukkan ada tarik-menarik kepentingan yang berpotensi melemahkan komitmen terhadap pemberdayaan industri nasional.

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang bermain di balik layar, memanfaatkan celah proyek negara untuk kepentingan dagang jangka pendek,” ujarnya.

Semangat Gerakkan Ekonomi Lokal

Defiyan mengingatkan, semangat program MBG adalah menyehatkan rakyat sekaligus menggerakkan ekonomi lokal—bukan menjadi pasar konsumtif bagi produk luar.

“Kalau alat makannya saja buatan China, lalu apakah ayam, telur, dan beras nanti juga menyusul impor semua? Ini harus diluruskan,” tegasnya.

Dikonfirmasi terkait kabar santer yang menyebut rencana dibukanya keran impor food tray untuk program MBG, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana hanya menjawab pendek lewat pesan WA, Jumat (20/6), “Saya akan cek dulu, ya.”

Sekadar catatan, Dadan sebelumnya mengaku telah meminta jajarannya untuk mencari pemasok food tray menu MBG lokal. Hal ini ia sampaikan untuk menanggapi riuh temuan nampan impor asal China.

Dadan Hindayana menegaskan, ribuan data yang menyebut food tray impor masih digunakan sebenarnya sudah tidak ada. Kalau pun masih ditemukan, kata dia, berarti terjadi pelanggaran di tingkat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak menjalankan SOP yang telah ditetapkan.

Rubrik Sama :

Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Kolaborasi untuk Kemakmuran, Bukan Cari Bantuan

astakom, St. Petersburg - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia menginginkan kemitraan strategis dan kolaborasi sejati dengan negara-negara di dunia, bukan bantuan. Pernyataan...

Prabowo Tegaskan Hadir Forum St. Petersburg Bukan Tak Hormati G7

astakom, St. Petersburg – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa ketidakhadirannya dalam pertemuan negara-negara G7 bukan disebabkan oleh kurangnya penghormatan terhadap forum tersebut. Ia...

Presiden Putin Apresiasi Peningkatan Nilai Perdagangan Indonesia-Rusia

astakom, St. Petersburg - Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyebut Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruhbesar di ranah internasional. Hal itu ia ungkapkan dalam keterangan...

7,39 Juta Peserta PBI JKN Dicoret, Mensos: Diganti Warga Tak Mampu Sesuai DTSEN

Astakom, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan sebanyak 7,39 juta peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) dinonaktifkan karena tidak...
Cover Majalah

Update