astakom, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapan penuh mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik Iran dan Israel.
Hal ini menjadi wujud nyata komitmen TNI melaksanakan tugas negara, khususnya di bidang bantuan kemanusiaan dan perlindungan WNI di luar negeri.
Baca juga
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, telah menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk berkoordinasi erat dengan kementerian serta lembaga terkait guna memastikan kelancaran proses evakuasi, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan.
TNI juga telah menyiagakan unsur-unsur pendukung yang dibutuhkan, sesuai dengan perkembangan situasi di kawasan dan kebutuhan pemerintah.
Dalam keterangan yang disampaikan di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/6), Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa perlindungan WNI di luar negeri adalah bagian dari kehadiran negara untuk menjamin keselamatan seluruh rakyat Indonesia, di mana pun mereka berada.
“Melindungi WNI di luar negeri adalah wujud nyata kehadiran negara dalam situasi darurat. Membantu dalam melindungi dan menyelamatkan Warga Negara serta kepentingan nasional di luar negeri. TNI siap menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, demi melindungi rakyat, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di tengah konflik internasional,” ujar Kristomei dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Jumat, (20/6).
Menurut data terbaru dari Kementerian Luar Negeri RI, saat ini terdapat total 578 WNI di kawasan konflik, yakni 386 WNI di Iran dan 192 WNI di Israel. Dari jumlah tersebut, tercatat 115 WNI di Iran dan 11 WNI di Israel telah menyatakan kesediaannya untuk dievakuasi.
Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah yang kini masuk dalam kategori rawan, seiring meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Langkah cepat yang ditempuh TNI ini menegaskan kesiapan negara dalam merespons dinamika konflik di kawasan, sembari memastikan seluruh WNI dalam kondisi aman.