Jumat, 8 Agu 2025
Jumat, 8 Agustus 2025

Bayar Tuntas Curhatan Petani, Wamentan Turunkan Combine Harvester dan Sumur Bor

astakom, Ngawi – Ada hal menarik kala Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meninjau langsung panen padi di Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (18/6).

Di sela-sela kegiatan tersebut, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar turut berdialog secara spontan dengan sejumlah petani, bahkan merespon cepat berbagai aspirasi.

Saat mendengar kebutuhan sumur bor untuk irigasi dari salah seorang petani, Sudaryono langsung memberikan solusi. Namun dengan catatan, kebutuhan itu dapat mendukung peningkatan produksi di wilayah tersebut.

“Panjenengan butuh sumur bor? Butuh berapa? Dua? Ya sudah, kasih dua sumur bor. Tapi panen kudu ping papat yo setahun!” tegas Wamentan, disambut tepuk tangan para petani.

Tak berhenti di situ, Wamentan Sudaryono juga memberikan tambahan satu unit Combine Harvester untuk Desa Kendal guna mendorong petani agar menjalankan sistem empat kali tanam dalam setahun. Hal ini demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menawarkan skema Kredit Alsintan (alat dan mesin pertanian) bagi kelompok tani yang belum memperoleh bantuan langsung.

Skema ini memungkinkan petani memiliki alat pertanian secara mandiri, dengan bunga hanya 3 persen dan disubsidi pemerintah.

“Kalau belum dapat bantuan alsintan, bisa kredit. Bunganya cuma 3 persen, dan bisa buat beli traktor atau alat panen. Panen bisa lebih cepat, biaya juga lebih murah daripada manual,” jelas Sudaryono dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Jumat (20/6).

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga menyoroti potensi besar pertanian di Ngawi, dengan Indeks Pertanaman (IP) mencapai 2,8 atau hampir tiga kali panen dalam setahun.

Ia menargetkan wilayah-wilayah potensial di Ngawi, termasuk kawasan pegunungan, untuk bisa mencapai empat kali tanam per tahun, dengan dukungan infrastruktur pengairan seperti sumur dalam atau submersible pump.

“Nandure akeh, panene akeh, rakyat tambah sejahtera. Apapun yang dibutuhkan untuk tingkatkan produktivitas, akan kita bantu,” tegasnya.

Wamentan juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan antara pusat, provinsi, dan kabupaten, terutama dalam mengatasi kendala geografis dan ketersediaan air.

Sementara Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, yang turut mendampingi kunjungan kerja tersebut, menyambut baik dukungan Kementerian Pertanian dan menegaskan kesiapan daerah untuk bersinergi.

“Produktivitas bisa kita tingkatkan lagi, dari tiga jadi tiga setengah, bahkan empat kali tanam. Tentu perlu kolaborasi antarpemerintah pusat, provinsi, dan daerah agar kendala seperti pengairan bisa kita atasi bersama,” jelas Bupati Ony.

Rubrik Sama :

Sambut HUT RI ke-80, Anak Buah Prabowo Tanam Pohon dan Santuni Anak Yatim

astakom, Kuningan — Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan...

Geger Pajak PBB di Pati Naik 250 Persen, Begini Kata Wamenkeu

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu angkat bicara terkait polemik kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah,.yang mencapai 250 persen.

Guna Ulang Aja: Gerakan Anak Muda Tangsel Lawan Sampah Plastik Sekali Pakai

astakom, Tangerang Selatan – Di tengah meningkatnya kekhawatiran soal sampah plastik, dua anak muda asal Tangerang Selatan, Ardianto Prabowo atau akrab disapa Bowo, dan...

Legislator Gerindra Dorong Kolaborasi KPP dan Bea Cukai Bojonegoro untuk Edukasi Perpajakan

astakom, Bojonegoro – Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wijanto, mendorong sinergi antara Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea...

Terkini

Viral

Videos