Kamis, 31 Jul 2025
Kamis, 31 Juli 2025

260 Juta Jiwa Terancam, Sri Mulyani Serukan Desain Infrastruktur Tahan Iklim

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa setidaknya ada 260 juta jiwa yang terancam tergusur dari tempat tinggalnya pada tahun 2050 mendatang, karena krisis iklim.

Hal mengerikan ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pada Kamis (12/6).

“Perubahan iklim diperkirakan dapat menyebabkan 260 juta orang mengalami perpindahan tempat tinggal di dalam negeri mereka masing-masing pada tahun 2050,” ujar Menkeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com.

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa perubahan iklim semakin memperumit perencanaan pembangunan di tekanan global yang kian kompleks, mulai dari ketegangan geopolitik hingga perlambatan ekonomi dunia.

Untuk itu, Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dirancang secara berkelanjutan, inklusif, dan tangguh terhadap krisis iklim.

Ia menekankan bahwa paradigma pembangunan harus bergeser. Baginya, infrastruktur tidak lagi hanya soal membangun jalan, pelabuhan, atau kota, tapi tentang bagaimana infrastruktur berkontribusi terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial.

“Saat ini, infrastruktur bukan lagi sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, melainkan juga tentang menghubungkan pembangunan dengan dampaknya,” tegasnya.

“Infrastruktur harus dirancang dengan ketahanan iklim, tanggung jawab lingkungan, sekaligus memberikan hasil yang inklusif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya menjelaskan.

Menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah menjadikan keberlanjutan sebagai inti strategi pembiayaan infrastruktur. Berbagai instrumen dikembangkan, seperti kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance), Project Development Facility (PDF), hingga platform SDG Indonesia One.

Platform SDG Indonesia One sendiri telah menjaring komitmen dari 38 mitra senilai USD3,29 miliar dan telah menyalurkan USD399 juta untuk mendukung 111 proyek pengembangan serta 7 proyek pembiayaan.

Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia juga menjadi pionir di antara negara berkembang dalam penerbitan Green Sukuk. Total penerbitan global mencapai USD6,6 miliar, sementara domestik sebesar Rp78,7 triliun.

“Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” tutup Sri Mulyani.

Rubrik Sama :

Menteri PPPA : PUSPAGA Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

astakom, Pasuruan - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya penguatan fungsi keluarga dan optimalisasi peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)...

Beasiswa Komdigi-Chevening Jadi Langkah Strategis Cetak Pemimpin Masa Depan

astakom, Jakarta - Kemitraan antara Kementerian Komunikasi dan Digital dan Chevening menjadi langkah strategis dalam mencetak pemimpin masa depan Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital...

Peringati Hari Anti TPPO, Kemen PPPA dan IOM: “Kita Semua Bisa Lawan TPPO”

astakom, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama International Organization for Migration (IOM) serta sejumlah mitra pembangunan, kementerian/lembaga, meluncurkan kampanye...

Pemerintah Dorong ASN Jadi Kreator Digital Lewat Gen Matic 

astakom, Jakarta — Pemerintah mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin melek teknologi melalui program Gen Matic ASN yang diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf). Program...
Cover Majalah

Update