Rabu, 2 Jul 2025
Rabu, 2 Juli 2025

Cetak Talenta Digital ASEAN, Indonesia Galang Kolaborasi Strategis Lewat KADA

astakom, Jakarta – Indonesia menginisiasi pengembangan talenta digital melalui program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA). Program ini hasil kolaborasi strategis Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea.

Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana diplomasi digital Indonesia mampu menghadirkan solusi nyata bagi transformasi digital kawasan ASEAN.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan bahwa KADA menjadi ekosistem pelatihan untuk membangun keahlian teknis mendalam serta memperkuat konektivitas talenta antarnegara secara berkelanjutan.

“Kami secara bersamaan menjalin ikatan yang lebih kuat dan lebih tangguh antara negara ASEAN dan Republik Korea. Tentu saja tujuannya untuk menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan di bidang teknologi digital,” ungkap Nezar Patria saat membuka Program KADA di Digital Talent Center, BPPTIK Kementerian Komdigi, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (05/06).

Program ini menyasar penguasaan bidang strategis seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan pengembangan perangkat lunak tingkat lanjut yang menjadi kompetensi inti dalam ekonomi digital masa depan.

Menurut Nezar Patria, keunggulan dari program KADA tidak hanya memberikan dasar-pengetahuan digital bagi peserta, tetapi juga akan membantu menyalurkan tenaga kerja ke industri.

“Nantinya para lulusan KADA selain mendapatkan sertifikat, akan dibantu untuk bisa bekerja baik di perusahaan multinasional, Korea, atau di perusahaan nasional lainnya,” lanjut Nezar, seperti dikutip astakom.com dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6).

Sebagai bagian dari pendekatan strategis, KADA dijalankan bersama perusahaan teknologi pendidikan terkemuka asal Korea Selatan, Elice.

Kolaborasi ini menunjukkan kemampuan Indonesia menjalin kemitraan bernilai tambah tinggi, dengan target penempatan kerja hingga 50 persen bagi lulusan KADA di sektor industri digital.

“Jadi Elice sudah punya semacam jaringan dan berdasarkan diskusi kita dengan mereka, paling tidak 50 persen dari lulusan ini bisa diserap oleh dunia industri. Namun demikian, setiap peserta punya kebebasan untuk melamar kemanapun mereka bisa masuk,” jelas Nezar.

Model seleksi program yang kompetitif turut menjadi cermin keseriusan Indonesia dalam menjadikan KADA sebagai best practice pembangunan kapasitas digital yang inklusif dan berbasis merit.

“Program ini berlangsung 2,5 bulan, cukup kompetitif juga dari 160 pendaftar yang diterima 60. Itu pun yang memenuhi requirement atau eligible untuk bisa mengikuti program ini,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke kelas pelatihan, Nezar menegaskan pentingnya pengalaman langsung (hands-on experience) dalam pengembangan talenta digital. Kurikulum yang diterapkan berorientasi pada kebutuhan industri dan teknologi masa depan.

“Tadi kita lihat bentuk pelatihannya di kelas seperti komputer programming, Python (bahasa pemrograman tingkat tinggi), artificial intelligence, cloud computing, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Dengan menjadi penggagas sekaligus pelaksana utama program KADA, Indonesia menunjukkan kapasitas strategisnya dalam menjembatani kemitraan digital ASEAN-Korea.

Lebih dari itu, Indonesia memperkuat perannya sebagai penyedia solusi konkret dalam arsitektur transformasi digital kawasan dan mitra utama dalam diplomasi teknologi global.

Rubrik Sama :

Momen Prabowo Sapa Anak-Anak Indonesia di Jeddah, Titip Pesan: Belajar yang Baik

astakom, Jeddah — Suasana hangat terasa saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memulai rangkaian kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi, Jeddah, Selasa (1/7/). Presiden disambut...

Presiden Prabowo Tiba di Jeddah, Disambut Pejabat Arab Saudi dan Diaspora Indonesia

astakom, Jeddah — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (1/7), dalam rangka kunjungan resmi ke...

Gus Ipul: Per 1 Juli, Penyaluran Bansos Triwulan II Telah 80 Persen Lebih

astakom, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan, hingga 1 Juli, telah lebih dari Rp20 triliun bantuan sosial (bansos) Triwulan II tahun 2025...

Aplikasi Akan Digunakan untuk Memetakan Potensi Calon Siswa Sekolah Rakyat

astakom, Jakarta – Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. M. Nuh menyatakan, pemetaan calon siswa berbasis kecerdasan buatan akan digunakan sebagai salah satu instrumen...
Cover Majalah

Update