Minggu, 8 Jun 2025
Minggu, 8 Juni 2025

Negara Lain Sudah Pegang Kripto, Indonesia Ketinggalan?

astakom, Jakarta – Usulan agar Indonesia mulai mempertimbangkan investasi aset kripto melalui platform sovereign wealth fund seperti Danantara kembali mengemuka.

Pengamat Ekonomi Digital, Noor Arifin menilai langkah tersebut bisa menjadi strategi diversifikasi keuangan negara, mengikuti jejak beberapa negara yang telah lebih dulu menaruh kepercayaan pada kripto sebagai instrumen investasi strategis.

“Kalau dikelola dengan governance yang kuat dan transparan, investasi kripto melalui Danantara bisa menjadi pembeda. Kita tidak bicara spekulasi, tapi positioning Indonesia dalam ekonomi digital global,” ujar Arifin kepada Jurnalis astakom.com, Selasa (3/6).

Menurutnya, aset kripto seperti Bitcoin semakin dipandang sebagai store of value baru, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan terhadap mata uang fiat, termasuk rupiah.

Arifin pun mencontohkan Amerika Serikat yang baru-baru ini membentuk Strategic Bitcoin Reserve, serta El Salvador dan Bhutan yang telah memasukkan kripto ke dalam cadangan nasional mereka.

“Bhutan bahkan menambang Bitcoin pakai energi hijau. Artinya, kripto bisa jadi bagian dari strategi ekonomi berkelanjutan. Kalau Indonesia serius membangun kedaulatan digital, ini bisa jadi langkah yang visionary,” katanya.

Namun demikian, pria yang juga berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara ini juga mengingatkan agar langkah tersebut tidak dilakukan tergesa-gesa.

Pemerintah dinilai perlu merumuskan kerangka hukum dan pengawasan yang ketat agar investasi ini tidak menjadi blunder akibat volatilitas pasar kripto yang tinggi.

“Kalau bicara peluang, besar sekali. Tapi harus ada road map dan pembatasan yang jelas. Jangan sampai sovereign wealth fund kita malah ikut-ikutan FOMO dan terseret arus spekulasi,” ujarnya.

Hingga saat ini, Indonesia belum secara resmi menyatakan akan mengalokasikan dana negara untuk aset kripto. Namun dengan lebih dari 13 juta pengguna kripto domestik, potensi untuk mengembangkan ekosistem keuangan digital nasional melalui instrumen tersebut masih terbuka lebar.

“Kalau ingin serius jadi pemain besar di ekonomi digital, kita nggak bisa cuma jadi penonton,” tegas Noor.

Rubrik Sama :

Kementerian UMKM dan Kongres Advokat Indonesia Kerja Sama Pendampingan Hukum bagi UMKM

astakom, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sepakat bekerja sama dengan Kongres Advokat Indonesia (KAI) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sinergi...

Mendikdasmen: Iduladha, Sarana Manusia Menyucikan Jiwa dan Memperkuat Akhlak Mulia

astakom, Tangerang Selatan – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan bahwa Hari Raya Iduladha merupakan sarana bagi umat manusia untuk menyucikan...

Cetak Talenta Digital ASEAN, Indonesia Galang Kolaborasi Strategis Lewat KADA

astakom, Jakarta – Indonesia menginisiasi pengembangan talenta digital melalui program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA). Program ini hasil kolaborasi strategis Pemerintah Republik Indonesia dan Republik...

Indonesia Catatkan Surplus pada Neraca Perdagangan April 2025

astakom, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD 0,16 miliar. Surplus April 2025 didorong...
Cover Majalah

Update