Kamis, 22 Mei 2025
Kamis, 22 Mei 2025

Karo Infohan Serukan Literasi Jadi Benteng Pertahanan di Harkitnas

astakom, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117, Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) tampil sebagai pembicara utama dalam diskusi publik bertema Kebudayaan sebagai Benteng Pertahanan Bangsa.

Acara ini digelar oleh Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) di Kekini Co-working Space, Jakarta Pusat pada hari Selasa (20/5).

Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan, menegaskan peran sentral budaya dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional.

Ia menyoroti pentingnya budaya sebagai kekuatan nonfisik dalam menghadapi ancaman global yang kian kompleks.

“Sejarah kemerdekaan bangsa ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara diplomasi dan perjuangan fisik. Nilai-nilai gotong royong dan toleransi telah menjadi modal dasar ketahanan bangsa, sebagaimana terbukti saat menghadapi pandemi COVID-19,” tegas Brigjen TNI Frega dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Kamis (22/5).

Dalam paparannya, Brigjen Frega juga menyampaikan kekhawatiran terhadap ancaman budaya asing, khususnya yang merasuk lewat gawai, media sosial, game, dan film digital.

Ia mencontohkan fenomena generasi muda Indonesia yang kini lebih mengenal budaya asing daripada warisan lokal seperti wayang dan lagu daerah.

“Ironisnya, orang asing justru lebih tertarik mempelajari budaya Indonesia, seperti bahasa Jawa, ketimbang generasi muda kita sendiri,” tambahnya.

Selain penetrasi budaya, Karo Infohan juga mengangkat ancaman konten negatif dan propaganda digital, termasuk penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang kian masif di ruang digital.

Ia menegaskan perlunya sinergi antara TNI, pemerintah, budayawan, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ini.

Sebagai solusi, Brigjen Frega menekankan pentingnya edukasi dan literasi budaya bagi generasi muda.

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat untuk menciptakan konten budaya yang relevan dan menarik.

“Budaya merupakan benteng pertahanan nonfisik yang krusial dalam menjaga kedaulatan bangsa. Diperlukan sinergi dari semua elemen bangsa untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

RI-Rumania Bahas Peningkatan Impor Kertas hingga Tenaga Kerja

Pertemuan kehormatan antara Menteri Luar Negeri RI dan Duta Besar Rumania untuk Indonesia, YM Dan Adrian Balanescu, kedua negara menegaskan komitmen memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk ekonomi, pertahanan, ketenagakerjaan, dan sosial budaya.

Kemhan-BPOM Gagas Pabrik Obat Pertahanan

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memperkuat sinergi untuk mendorong kemandirian farmasi nasional.

Pilot F-16 TNI AU Sukses Latihan Isi Bahan Bakar di Langit

Dalam momen penting bagi kerja sama pertahanan regional, para penerbang tempur F-16 TNI Angkatan Udara dari Skadron Udara 16, Wing Udara 6, Lanud Roesmin Nurjadin, sukses melaksanakan latihan pengisian bahan bakar di udara (Air-to-Air Refueling/AAR) bersama pesawat A330 MRTT milik Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF).

RI-Swiss Perkuat Pendidikan dan Perdagangan Senilai USD 2,3 M

Hubungan bilateral Indonesia dan Swiss semakin erat dengan komitmen baru dalam bidang pendidikan, perdagangan, dan investasi. Hal ini ditegaskan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI Sugionodan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (20/5).

Update