astakom, Jakarta – Sektor pertanian dan industri padat karya diprediksi menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia sepanjang 2025. Hal ini sebagaimana Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro.
Menurut Andry, program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian yang dijalankan pemerintah telah menunjukkan dampak positif terhadap produktivitas dan kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga
“Program pompanisasi dan distribusi pupuk menjadi katalis penting. Ditambah dengan pembukaan lahan baru yang terencana, sektor pertanian memiliki prospek yang semakin kuat ke depan,” ujarnya.
Selain pertanian, sektor padat karya seperti konstruksi, makanan dan minuman, serta energi juga mendapat perhatian khusus dalam strategi pembiayaan Bank Mandiri.
Kredit konsolidasi Bank Mandiri tumbuh 16,5 persen secara tahunan (yoy) hingga Maret 2025, dengan porsi signifikan dialokasikan ke sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja.
“Pembiayaan diarahkan untuk mendukung sektor-sektor yang tidak hanya tangguh, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas,” kata Andry.
Strategi ini selaras dengan upaya menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemerataan pertumbuhan. Sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang tepat sasaran disebut menjadi kunci dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Tak hanya itu, sektor-sektor terkait mobilitas seperti transportasi, perhotelan, dan hiburan juga mencatat pertumbuhan signifikan, didorong oleh pergeseran gaya hidup masyarakat ke konsumsi berbasis pengalaman.
“Hal ini turut memperkuat kontribusi sektor jasa terhadap pertumbuhan PDB,” tambahnya.
Dengan pondasi sektor riil yang kuat dan kebijakan pembiayaan yang terarah, perekonomian Indonesia dinilai memiliki ruang akselerasi yang luas di tengah ketidakpastian global. Bank Mandiri pun memprediksi ekonomi Indonesia sepanjang 2025 tumbuh di kisaran 4,93 persen.