Kamis, 3 Jul 2025
Kamis, 3 Juli 2025

Bulog Hadapi Lonjakan Stok Beras di Gudang, Kualitas Tetap Prioritas

Astakom, Jakarta – Perum BULOG mencatat pencapaian strategis hingga pertengahan bulan Mei 2025. Pada periode tersebut, serapan gabah dan beras oleh pemerintah menembus lebih dari 2,1 juta ton setara beras.

Di tengah lonjakan serapan ini, Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga optimal, dan hal itu dilakukan melalui serangkaian langkah pengawasan ketat di gudang.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, mengungkapkan bahwa setiap beras yang masuk ke Gudang Bulog wajib melewati proses pemeriksaan kualitas secara menyeluruh.

Pemeriksaan ini, kata dia, melibatkan surveyor independen untuk menjamin transparansi dan akurasi standar mutu.

“Setiap beras yang masuk telah melalui proses uji kualitas yang melibatkan pihak ketiga independen, sehingga kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelas Prihasto dalam rilisnya, seperti dikutip Astakom.com, Minggu (18/5).

Tidak hanya memastikan kualitas di awal penerimaan, Bulog juga menerapkan sistem pengelolaan perawatan secara berkala di gudang.

“Kami memiliki mekanisme perawatan rutin terhadap komoditas yang disimpan, sehingga mutu beras tetap terjaga dengan baik hingga waktu distribusi,” tambahnya.

Langkah pengawasan dan perawatan terstruktur ini merupakan bagian dari komitmen Bulog dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan ketersediaan beras berkualitas bagi masyarakat.

Di tengah tingginya angka penyerapan, Bulog tetap mengutamakan kualitas untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan di Indonesia.

Rubrik Sama :

ExxonMobil Siapkan Investasi USD10 Miliar, Indonesia Makin Pede Hadapi Transisi Energi

Indonesia melangkah lebih percaya diri dalam agenda transisi energi nasional. Pasalnya, ExxonMobil telah menegaskan komitmennya untuk merealisasikan investasi sebesar USD10 miliar di Indonesia.

Pemerintah Genjot Efisiensi Logistik Demi Perkuat Perdagangan RI

Pemerintah terus menggenjot efisiensi logistik demi memperkuat kinerja perdagangan nasional. Pasalnya, tingginya biaya logistik nasional selama ini menjadi penghambat perdagangan.

Legislator Dorong BNN Tak Hanya Sasar Pengguna, Tapi Bongkar Jaringan Narkoba

Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk tidak hanya fokus pada penanganan pengguna narkotika, tetapi juga menargetkan jaringan pengedar narkoba.

Komisi III DPR Ingatkan Rehabilitasi Narkoba Jangan Hanya untuk Artis

Kebijakan baru Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tidak lagi menangkap artis pengguna narkotika menuai sorotan publik, salah satunya Komisi III DPR RI.
Cover Majalah

Update