Minggu, 24 Agu 2025
Minggu, 24 Agustus 2025

Kopdes Merah Putih dan Fondasi Baru Penguatan Pariwisata Daerah

astakom.com, Yogyakarta – Tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan kembali koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Bertepatan Perayaan Hari Koperasi Ke-78, Senin, 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, meluncurkan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Program ini hadir sebagai simbol dari kebangkitan ekonomi berbasis gotong royong, kemandirian, dan digitalisasi. Dengan sistem yang lebih transparan dan terhubung secara digital, koperasi ini dirancang untuk menjadi instrumen utama pemerataan kesejahteraan di tingkat desa.

Melansir laman resmi Kementerian Pariwisata, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa lahirnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan sekadar upaya rebranding. Kehadiran 80.000 Koperasi Merah Putih adalah bentuk keberanian negara untuk mengembalikan koperasi pada khitahnya.

Keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Desa Merah Putih yang disertai dengan perencanaan matang, dan pendekatan kreatif, koperasi bisa berdampak baik pada pengembagan di berbagai sektor, baik pertanian, pertenakan, bahkan pariwisata.

“Kami yakin keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat mendorong kolaborasi antarpelaku usaha di destinasi sekaligus membuka ruang bagi integrasi ekosistem pariwisata lokal di mana petani, pengrajin, penyedia akomodasi, kuliner, dan pemandu wisata bisa saling mendukung dalam satu sistem ekonomi yang sehat dan adil,” kata Menteri Pariwisata, Minggu (24/8), dalam keterangan tertulisnya.

Desa Wisata Tamanmartani

Belum lama diresmikan, keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah dirasakan manfaatnya. Seperti yang dialami oleh masyarakat Desa Wisata Tamanmartani, salah satu dari tiga desa percontohan nasional untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Ketua KDMP Tamanmartani, Mawardi, menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta telah beroperasi sejak Senin (16/6). Meski baru 2 bulan beroperasi, KDMP Tamanmartani telah memiliki 895 anggota dan disambut positif oleh masyarakat desa.

KDMP Tamanmartani menjalankan empat unit usaha, seperti klinik dan apotek, simpan pinjam, sembako, dan sarana produksi pertanian (saprotan). Keempat unit usaha bisa langsung berjalan dengan baik.

“Meski demikian, kami terus melakukan penyempurnaan, termasuk tenaga dan komoditas dagang,” kata Mawardi.

KDMP Tamanmartani juga mendukung dan menguatkan pengembangan pariwisata. KDMP berfungsi sebagai agregator yang memasarkan produk dan layanan anggota.

KDMP menyediakan wadah bagi UMKM lokal untuk menjual produk mereka langsung kepada wisatawan.

“Koperasi Desa Merah Putih Tamanmartani support system-nya ditopang produk oleh-oleh. Kami menerima berbagai produk dari UMKM yang ada di Desa Wisata Tamanmartani. Jadi di desa wisata ini mengusung wisata edukasi, wisatawan bisa belajar peternakan, berkebun, bertani, dan sebagainya. Nah hasil dari ternak, tani ini mereka juga bisa pasarkan di koperasi,” Kata Mawardi.

Pelaku usaha tidak perlu lagi berjuang sendiri untuk memasarkan produknya. Koperasi dapat berperan sebagai distributor, mengumpulkan produk dari berbagai anggota (petani, pengrajin, produsen kuliner), dan memasarkannya ke pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun digital, sehingga memperpendek rantai pasok dan meningkatkan daya tawar produk.

Pria berusia 58 tahun ini, menjelaskan ke depan nantinya para pelaku pariwisata di desa seperti pemilik homestay, UMKM, pengrajin bisa mengakses lebih mudah ke sumber pembiayaan, seperti pinjaman mikro dan perbankan untuk mengembangkan usaha, meningkatkan fasilitas, dan menciptakan produk-produk baru yang lebih berdaya saing.

“Waktu Bu Menteri Pariwisata ke sini, memberi arahan bahwa ini bisa dikerjasamakan dengan BNI. Jadi teman-teman pelaku pariwisata kalau butuh modal bisa lewat koperasi, lewatnya BNI. Mau pinjam KUR lewat kami bisa. Artinya layanan kami di sini bisa untuk membantu juga teman-teman pelaku wisata yang ada di Tamanmartani,” kata Mawardi, dalam keterangannya dikutip astakom.com, Minggu (24/8).

Pinjaman yang diajukan pelaku pariwisata dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membangun fasilitas baru seperti gazebo, toilet, atau area parkir, membeli peralatan pendukung misalnya perlengkapan outbound, atau melakukan renovasi pada penginapan (homestay).

Tak hanya itu, dana pinjaman dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan. Contohnya, pelaku usaha kuliner di desa wisata bisa meminjam modal untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar atau peralatan masak yang lebih modern.

Kolaborasi Bumdes

Pengelola Bidang Wisata Bumdes Tamanmartani, Pandu Cahyo Gustoro, menambahkan bahwa KDMP juga berkolaborasi dengan Bumdes dan Pokdarwis dalam mengoptimalkan potensi pariwisata di desa.

Paket wisata yang dibuat oleh Kelompok Sadar Wisata, seperti paket wisata berkunjung ke Lumbung Mataraman, belajar jemparingan, belajar membatik, belajar soal pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Sedangkan Bumdes dan KDMP membantu mempromosikan.

“Alhamdulillah sudah berjalan lancar, sudah bisa mendatangkan wisatawan asing, wisatawan lokal, dan sudah ada dampaknya ke masyarakat atau pelaku wisata yang kami tangani, jadi ada peningkatan grafiknya,” kata Pandu.

Pelaku UMKM, Prima Sintalia, mengaku mulai merasakan manfaat adanya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Ia bisa membeli barang lebih murah di KDMP Tamanmartani untuk dijual kembali di toko kelontong miliknya.

“Misalnya beli telur dari hasil peternakan, ini bisa lebih murah di koperasi. Karena di samping saya sudah mendapatkan harga yang lebih murah, saya bisa juga istilahnya memberikan masyarakat harga yang lebih spesial,” kata Prima.

Prima berharap KDMP bisa terus punya stok barang sembako, dan produk lainnya, yang bisa membantu pelaku usaha maupun masyarakat mendapatkan harga terbaik.

“Karena sejauh ini respons para pelaku usaha, maupun masyarakat bagus dengan adanya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini.” kata prima.

Rubrik Sama :

Drama di Tepian Narosa: Ungguli Lantamal Dumai, Jalur Raga Bhayangkara Juara

astakom.com, Teluk Kuantan - Sejarah baru terukir di Tepian Narosa, Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing), saat jalur kebanggaan Polda Riau, Jalur Raga Bhayangkara, berhasil...

Jalur Favorit Kandas, Dikha Aura Farming Gagal ke Final

astakom.com, Kuansing - Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, menghadirkan kejutan besar. Tiga jalur favorit yakni, Siposan Rimbo, Putri Anggun Sibiran...

Strategi Khusus Gubri Abdul Wahid, Ajak Melly Mike Viralkan Riau Lewat Cara Ini

astakom.com, Pekanbaru - Suasana hangat dan penuh keakraban terasa di sebuah restoran khas Melayu Riau, Planto, yang berada di tepian Sungai Siak, Kota Pekanbaru. Melansir...

Beri Motivasi Mahasiwa Baru Undip, Amran: Berlian Lahir dari Tekanan 3.500 Derajat Celcius

astakom.com, Semarang – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan motivasi kepada 16 ribu mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) dalam kegiatan Orientasi Diponegoro Muda...

Terkini

Viral

Videos