astakom, Jakarta – Bitcoin kembali membuktikan gelarnya sebagai “raja” aset digital. Per hari ini, Jumat (11/7/2025), harga Bitcoin mencatat all time high (ATH) baru di $118.367,33, atau setara sekitar Rp1,95 miliar per keping. Lonjakan ini bukan sekadar rekor angka, tetapi juga memperkuat keyakinan pasar atas masa depan Bitcoin, terlebih setelah pemerintah Amerika Serikat resmi menjadikannya sebagai bagian dari cadangan strategis nasional.
Rekor baru ini melampaui level tertinggi sebelumnya di kisaran $116 ribu yang tercapai awal pekan ini. Banyak analis menilai, kenaikan harga Bitcoin kali ini sangat erat kaitannya dengan langkah pemerintahan Presiden Donald Trump yang membentuk Strategic Bitcoin Reserve (SBR). Kebijakan ini menjadi angin segar di tengah pasar global yang sempat dilanda ketidakpastian.
Strategic Bitcoin Reserve diumumkan pada Maret lalu. Pemerintah AS memasukkan Bitcoin hasil sitaan lebih dari 200 ribu BTC sebagai bagian resmi dari cadangan negara. Nilai totalnya kini diperkirakan sudah melebihi $20 miliar, atau setara sekitar Rp330 triliun, seiring kenaikan harga belakangan ini.
Selain cadangan strategis, beberapa faktor lain yang memicu sentimen positif di pasar antara lain:
- Inflow besar ke ETF Bitcoin spot di bursa AS.
- Popularitas Bitcoin yang semakin menguat di negara bagian seperti Texas dan Arizona.
- Narasi “Bitcoin sebagai keunggulan strategis melawan dominasi China” yang digaungkan Wakil Presiden JD Vance.
Meski reli harga Bitcoin terkesan to the moon, analis tetap mengingatkan soal potensi koreksi. Volatilitas tinggi, aksi ambil untung dari institusi, serta faktor geopolitik global dapat mempengaruhi pergerakan harga dalam waktu cepat.
Selain itu, muncul pula kritik soal potensi konflik kepentingan, mengingat beberapa pejabat Gedung Putih dilaporkan memiliki kepemilikan Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Langkah Amerika Serikat ini menjadi sinyal penting bagi banyak negara. Sejumlah negara kabarnya sedang mempertimbangkan langkah serupa, meski masih sebatas pilot project atau draft kebijakan.
Bagi investor ritel, kabar Bitcoin menembus hampir Rp2 miliar tentu menggembirakan, tapi juga menjadi pengingat: Bitcoin kini makin diakui sebagai aset strategis global namun risiko tetap perlu diperhitungkan.