astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia hadir bak secercah cahaya di tengah krisis yang melanda sektor pertanian Palestina akibat konflik berkepanjangan. Di tengah situasi yang penuh tantangan itu, Pemerintah Palestina menaruh harapan besar pada kerja sama strategis yang dijalin bersama Indonesia di bidang pertanian.
Harapan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Pertanian Negara Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (7/7).
Baca juga
“Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian,” ujar Rezq Basheer, dikutip astakom.com, Senin (7/7).
Kolaborasi dengan Indonesia diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan Palestina melalui kemitraan yang adil dan berkelanjutan. Kerja sama tersebut mencakup pelatihan, pertukaran keahlian teknis, peningkatan perdagangan dan investasi, hingga akses pasar dan bantuan pangan. Untuk menjamin implementasi yang berkelanjutan, akan dibentuk Komite Teknis Pertanian Bersama antara kedua negara.
Salah satu bentuk konkret dari kesepakatan ini adalah pembentukan Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia di Provinsi Sumatera Selatan, dengan alokasi lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare. Inisiatif ini dirancang untuk pengembangan produksi pangan, pembangunan pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian.
“Terima kasih kepada bangsa ini dan pemerintahnya atas sikap yang konsisten dan tak tergoyahkan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di berbagai bidang, khususnya atas dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk merdeka,” ujar Rezq.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan Indonesia dalam menyinergikan sumber daya nasional dengan teknologi pertanian unggulan dari Palestina.
“Palestina punya keunggulan di sektor hortikultura. Mereka memiliki banyak ahli water management, drip irrigation, dan teknologi pertanian modern,” jelas Mentan Amran.
Menurutnya, Indonesia akan mengintegrasikan teknologi tersebut dengan kekuatan nasional, termasuk ketersediaan lahan, varietas unggul, dan kapasitas produksi.
“Kalau memungkinkan, kita kirim juga produk unggulan kita ke Palestina. Produktivitas padi kita cukup tinggi, sementara di Palestina sedang terjadi pergeseran pola konsumsi dari gandum ke beras. Ini adalah momentum yang tepat,” tegasnya.