Kamis, 3 Jul 2025
Kamis, 3 Juli 2025

Pemerintah Genjot Efisiensi Logistik Demi Perkuat Perdagangan RI

astakom, Jakarta – Pemerintah terus menggenjot efisiensi logistik demi memperkuat kinerja perdagangan nasional. Pasalnya, tingginya biaya logistik nasional selama ini menjadi penghambat perdagangan.

Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran ALFI Conference and Exhibition (CONVEX) 2025, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (2/7).

Airlangga berkomitmen untuk menekan biaya logistik nasional, meskipun kinerja perdagangan RI yang ditunjukkan oleh surplusnya neraca dagang hingga selama 61 bulan berturut-turut.

“Dengan ekspor yang masih positif, hari ini dilakukan kegiatan untuk mendorong logistik kita agar biaya logistik yang hari ini berada di kisaran 14,5 persen, diharapkan bisa diturunkan menjadi 12,5 persen dan terus turun ke 8 persen,” ujarnya, dikutip astakom.com, Rabu (2/7).

Airlangga menegaskan, upaya ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat daya saing nasional di pasar global. “Momentum deregulasi yang tengah dilakukan oleh Pemerintah juga harus dimanfaatkan secara optimal,” imbuhnya.

Dalam konteks global, Logistics Performance Index (LPI) Indonesia saat ini berada di peringkat 61 dari 139 negara. Untuk memperbaiki posisi tersebut, pemerintah tengah menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Logistik Nasional yang memuat tiga strategi utama, yakni penguatan infrastruktur, digitalisasi logistik, dan peningkatan daya saing SDM serta penyedia jasa logistik.

“Logistik meningkatkan daya saing dan dengan daya saing kita akan mampu untuk menumbuhkan ekonomi. Ekonomi tumbuh akan mendorong investasi, investasi tumbuh akan menciptakan lapangan kerja,” tegas Airlangga.

Rubrik Sama :

Biaya Logistik Masih Tinggi, Pemerintah Siapkan Perpres Penguatan Logistik Nasional

Meski neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD4,3 miliar pada Mei 2025, pemerintah menyoroti satu isu krusial yang dapat menghambat laju perdagangan, yakni biaya logistik nasional yang masih tinggi.

DPR Soroti Skandal Korupsi Telkom: Ini Perampokan Terang-terangan terhadap Rakyat

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mengkritik keras dugaan korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar di PT Telkom Indonesia. Ia menyebut praktik tersebut bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan bentuk perampokan yang dilakukan secara terang-terangan oleh anak usaha Telkom.

Prabowo Subianto Disambut dengan Tradisi Kehormatan Khas Kerajaan Saudi

astakom, Jeddah — Pelukan hangat Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia...

Prabowo dan MBS Sepakat Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Gaza

astakom, Jeddah — Indonesia dan Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, menyusul agresi Israel yang terus menimbulkan korban jiwa...
Cover Majalah

Update