astakom, Jakarta – Setelah pada seri pertama kami membahas mengapa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menimbulkan perdebatan publik, kini kami lanjutkan pada inti dari program ini “apa sebenarnya tujuan utama MBG?”
Bersama Prof. Gunawan Sumodiningrat, Guru Besar UGM dan ekonom senior, kami membedah tujuan-tujuan fundamental yang ingin dicapai dari kebijakan MBG.
Baca juga
Astakom:
Apa maksud dan tujuan dari program MBG ?
Prof. Gunawan Sumodiningrat:
Meskipun ada pihak yang menyatakan MBG hanyalah program sia-sia dan menghamburkan dana APBN, program ini memiliki maksud dan tujuan yang fundamental, antara lain:
Peningkatan Status Gizi Anak Usia Sekolah dan Ibu Hamil:
Tujuan utama adalah memastikan anak-anak usia sekolah dan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Ini penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, serta kesehatan ibu dan janin.
Penurunan Angka Stunting:
Stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi masalah serius di Indonesia. MBG diharapkan menjadi salah satu intervensi untuk menekan prevalensi stunting, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia jangka panjang.
Peningkatan Kesehatan dan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM):
Dengan gizi yang lebih baik, diharapkan tingkat kesehatan anak meningkat, angka kesakitan menurun, dan kemampuan belajar serta produktivitas mereka di masa depan akan lebih optimal. Ini adalah investasi untuk SDM Indonesia yang unggul.
Mendorong Pemerataan Akses Gizi:
Program ini bertujuan untuk menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu yang mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Potensi Stimulus Ekonomi Lokal:
Jika dilaksanakan dengan baik, program ini dapat memberdayakan ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM, petani, dan peternak dalam penyediaan bahan baku dan produksi makanan bergizi.
Membangun Kesadaran akan Pentingnya Gizi:
Program ini juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya pola makan bergizi seimbang.
Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan mencapai tujuan-tujuan ini sangat bergantung `pada perencanaan yang matang, implementasi yang tepat sasaran, dan pengawasan yang ketat.
