astakom, Jakarta – Meskipun penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M belum rampung sepenuhnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah bergerak cepat menyusun langkah-langkah awal untuk penyelenggaraan Haji 2026.
Langkah ini diumumkan oleh Koordinator Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami, saat mendampingi Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat dalam kunjungan ke kantor PPIH Daker Mekkah, Sabtu (28/6).
Baca juga
“Kementerian Haji telah memulai langkah awal persiapan Haji 1447 H/2026 M, termasuk pembentukan kelompok kerja lintas sektor yang akan mulai bekerja pekan depan,” kata Badr al-Sulami, dikutip astakom.com, Senin (30/6).
Kelompok kerja ini, menurutnya, akan membahas berbagai kebijakan baru serta timeline teknis yang wajib dipatuhi seluruh pemangku kepentingan untuk menyempurnakan pelayanan jemaah di masa depan.
Langkah cepat ini dipandang sebagai bentuk keseriusan Arab Saudi dalam meningkatkan mutu layanan setiap tahunnya, termasuk untuk jemaah asal Indonesia.
Sementara itu, Wamenhaj Abdul Fattah Mashat dalam kunjungan tersebut menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan haji yang berjalan sukses dan aman, seraya menyebut bahwa segala tantangan teknis telah diantisipasi secara terkoordinasi.
“Semua berhasil dimitigasi dan diantisipasi, berkat koordinasi yang solid antara seluruh pihak, termasuk PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji, dan para syarikah layanan,” ujarnya.
Kemudian Asisten Deputi Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini yang turut hadir dalam kunjungan itu menambahkan, bahwa sistem koordinasi terpadu yang melibatkan delapan syarikah, PPIH, dan Kementerian Haji menjadi kunci dalam menanggulangi berbagai tantangan lapangan.
Ia juga menegaskan pentingnya menjadikan pengalaman tahun ini sebagai pelajaran untuk perbaikan tahun depan. “Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” ujar Eyad Rahbini.