astakom, Jakarta – Indonesia kembali membuktikan perannya sebagai salah satu negara dengan kontribusi terbesar dalam penyelenggaraan haji, dimana 16 persen dari total jemaah haji internasional tahun ini berasal dari Indonesia.
Besarnya kontribusi jemaah Indonesia itu, disebut oleh pemerintah Arab Saudi sebagai pilar penting suksesnya pelaksanaan ibadah Haji tahun 1446 H/2025 M.
Baca juga
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, saat menerima kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, di kantor PPIH Daker Makkah, Sabtu (28/6).
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah kedua negara, khususnya Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia,” ujar Muchlis tertulis, yang diterima astakom.com, Minggu (29/6).
Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat turut mengapresiasi kontribusi jemaah Indonesia dan menyampaikan ucapan tahni’ah atas selesainya seluruh rangkaian ibadah haji dengan aman dan nyaman.
“Kita bisa menyaksikan bahwa pemulangan jemaah berjalan lancar, tanpa kekacauan, sebagai hasil dari koordinasi yang terus dijaga,” ucap Abdul Fattah.
Menurutnya, meski ada beberapa catatan teknis, hal itu adalah hal yang wajar mengingat jumlah jemaah Indonesia sangat besar. “Catatan tersebut tidak sampai menodai kesuksesan haji tahun ini dan tidak sampai pada tingkat krisis,” tambahnya.
Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini, juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengelola kloter dari berbagai syarikah.
“Tantangan seperti komposisi kloter yang terdiri dari berbagai syarikah berhasil diatasi melalui sistem koordinasi terpadu melalui operation room,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami yang turut hadir menyebut, bahwa kunjungan langsung Wamenhaj sebagai bentuk perhatian tinggi Arab Saudi terhadap layanan jemaah, termasuk dari Indonesia.
Dengan segala pencapaian tersebut, hubungan bilateral antara Arab Saudi dan Indonesia dalam penyelenggaraan haji dinilai strategis, yang diharapkan dapat semakin memacu persiapan yang lebih baik untuk penyelenggaraan haji tahun depan.