astakom, Jakarta – Marc Marquez seolah seperti dalam masa keemasannya. Bagaimana tidak, pembalap Ducati Lenovo Team itu masih mampu menyabet kejuaran ganda pada ajang MotoGp Belanda 2025 di usianya yang sudah menginjak 32 tahun.
Pada balapan utama GP Belanda di Sirkuit TT Assen, Minggu (29/6), Marc mampu mendominasi lintasan dan mempersembahkan kemenangan mutlak, setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di Tissot Sprint GP Belanda 2025.
Baca juga
Pembalap bernomor #93 itu mengawali balapan dengan start sempurna. Tak cuma itu, pengendalian motor yang nyaris tanpa cela membuatnya tak terkejar sejak awal.
Satu-satunya ancaman datang dari saudaranya sendiri, Alex Marquez, sebelum akhirnya mengalami kecelakaan di lap keenam saat bertarung dengan Pedro Acosta.
Marc tampil konsisten, minim kesalahan, dan berhasil menjaga ritme untuk tetap berada jauh di depan Marco Bezzecchi, rival terdekat yang belum cukup cepat untuk mengganggu dominasinya.
Dengan kemenangan ini, Marquez meraih podium tertingginya yang ke-68 di kelas utama MotoGP. Angka ini menyamai rekor legenda MotoGP Giacomo Agostini, dan menjadikan Marquez hanya terpaut 21 kemenangan dari pemegang rekor sepanjang masa, Valentino Rossi yang meraih 89 kemenangan.
Sementara Marquez semakin mendekati status ‘terbesar sepanjang masa’, rival-rivalnya justru kesulitan menjaga konsistensi.
Bezzecchi berhasil menyingkirkan Francesco Bagnaia (Pecco) untuk finis kedua, namun performa Pecco masih jauh dari stabil, ia hanya kompetitif di awal sebelum akhirnya harus puas finis di podium ketiga.
Di klasemen, Marc Marquez kini unggul 68 poin dari Alex Marquez dan 126 poin dari Bagnaia. Keunggulan ini lebih dari cukup untuk menyamai hasil dari tiga balapan penuh, yang menjadikan posisinya di puncak klasemen semakin tak tergoyahkan.
Di belakang, ada Maverick Vinales yang harus puas finis kelima setelah tertahan lama di belakang para pembalap VR46 Ducati. Ia disusul oleh Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli, yang kembali harus menjalani penalti putaran panjang karena pelanggaran di tikungan terakhir saat duel dengan rekan setimnya.
Raul Fernandez menyumbang poin penting bagi Aprilia dengan finis di posisi delapan, sementara Enea Bastianini dan Fabio Quartararo yang harus bergelut dengan motornya, hanya sebagai pelengkap di 10 besar.