astakom, Jakarta – Peluang rotasi sektor di pasar saham mulai terbuka lebar, seiring dengan meredanya ketegangan geopolitik global dan potensi berakhirnya aksi jual investor asing.
Sejumlah analis, salah satunya analis dari Indopremier Sekuritas melihat arah baru pergerakan modal di pasar modal, setelah Israel dan Iran menyepakati gencatan senjata.
Baca juga
Namun, efek domino dari perdamaian kedua negara yang sempat bersitegang ini membuat harga minyak mentah anjlok lebih dari 11 persen dalam sepekan terakhir.
Analis Indopremier Sekuritas menyebut hal ini sebagai reaksi wajar akibat berkurangnya risiko geopolitik. “Tensi mereda, komoditas kayak minyak mulai ditinggalin investor,” tulis analis dalam laporannya, dikutip astakom.com, Sabtu (28/6).
Begitu pun dengan kondisi di dalam negeri, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan pelemahan.
Tekanan utamanya datang dari aksi jual investor asing yang masih memilih posisi aman atau wait and see, sembari menanti kepastian arah kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS), khususnya kebijakan tarif impor.
“Mereka masih ambil posisi aman, soalnya sekarang lagi mantau perkembangan tarif dagang AS yang kabarnya bakal diputusin 9 Juli nanti, setelah ditunda 90 hari,” jelas analis Indopremier.
Meski begitu, arah pasar diprediksi segera berubah. Dengan semakin pulihnya sentimen global, sektor-sektor tertentu mulai menarik minat pelaku pasar.
“Saham komoditas udah mulai ditinggal, gantian sektor perbankan yang mulai dilirik. Apalagi kalau asing mulai masuk lagi ke pasar,” lanjut analis.
Kondisi ini memberikan sinyal bahwa rotasi sektor bisa menjadi strategi penting bagi investor dalam beberapa pekan ke depan.