Jumat, 27 Jun 2025
Jumat, 27 Juni 2025

Kemenag Siap Redam Polarisasi Dampak Konflik Iran-Israel

astakom, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan kesiapan penuh untuk menghadapi potensi dampak konflik Iran-Israel yang bisa merembet ke dalam negeri.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo Muhammad Syafi’i menyatakan bahwa konflik internasional tersebut bisa memicu polarisasi sosial dan keagamaan di Indonesia jika tidak diantisipasi sejak dini.

Pernyataan itu disampaikan Romo Syafi’i dalam rapat koordinasi antar Kementerian dan Lembaga (K/L) yang digelar di Ruang Nakula, Gedung A Kemenko Polhukam, Kamis (26/6).

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto terkait strategi nasional dalam merespons konflik Timur Tengah yang semakin memanas.

“Isu ini sudah mengarah ke isu agama, dan sasarannya adalah ormas keagamaan, tokoh agama, serta pemuda. Maka Kemenag harus mengambil peran,” ujar Romo Syafi’i, dikutip astakom.com, Kamis (26/6).

“Kami siap menyiapkan langkah-langkah strategis sesuai tugas dan fungsi kami,” imbuhnya menegaskan.

Ia menilai, konflik Iran-Israel bukan sekadar isu geopolitik, melainkan bisa memicu keresahan dalam negeri jika dibaca dalam narasi sektarian.

Oleh karena itu, Kemenag akan memainkan peran aktif dalam pencegahan radikalisme dan penyebaran paham ekstrem yang berpotensi tumbuh dalam kondisi penuh tensi seperti sekarang.

“Masalah ini bisa membangkitkan kelompok-kelompok radikal jika tidak ditangani dengan pendekatan yang tepat. Karena itu, penanganan terhadap radikalisme dan terorisme harus dilakukan secara lembut,” jelasnya.

Romo Syafi’i menekankan pentingnya strategi deradikalisasi berbasis pendekatan dialogis dan merangkul, bukan konfrontatif.

Menurutnya, penguatan moderasi beragama menjadi kunci untuk menjaga harmoni sosial dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia.

“Kita perlu hadir untuk mengakomodasi umat dan mendorong narasi kebangsaan yang damai dan inklusif, termasuk di ruang-ruang digital,” tambahnya.

Adapun rapat koordinasi tersebut dipimpin Wakil Menko Polhukam, Lodewijk Freidrich Paulus, dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari kementerian dan lembaga strategis, seperti Kemendagri, Kemenlu, Kemenhan, Kemenag, Kemensos, Kemendikstetek, Kemenkomdig, BIN, BNPT, BSSN, KSP, Kantor Komunikasi Kepresidenan, Mabes TNI, dan Mabes Polri.

Rubrik Sama :

Cucun Sentil Pemda ‘Anak Tirikan’ Pesantren

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti kesan pemerintah daerah (Pemda) yang seolah mengesampingkan lembaga pesantren, lantaran minimnya alokasi anggaran pendidikan untuk pesantren.

Ibaratkan Nuklir, Menag Sebut Agama Bisa Berdampak Ganda

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengajak para kepala daerah untuk menjadikan agama sebagai kekuatan dalam mempersatukan bangsa, bukan alat pemecah belah.

DPR Ingatkan MoU Kejagung soal Penyadapan Bisa Rusak Demokrasi Digital

Komisi III DPR RI menyoroti serius nota kesepahaman (MoU) antara Kejaksaan Agung dengan empat operator telekomunikasi terkait akses informasi dan pemasangan perangkat penyadapan untuk keperluan penegakan hukum.

BAZNAS: Separuh Ajaran Agama Adalah Urusan Sosial

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Noor Achmad menegaskan pentingnya zakat sebagai instrumen sosial dalam kehidupan beragama. Ia menyebut bahwa separuh dari ajaran agama adalah urusan sosial, bukan semata-mata ibadah ritual.
Cover Majalah

Update