astakom, Jakarta – Indonesia dan Singapura menyepakati penguatan kerja sama di sektor pertanian dengan menekankan pentingnya kolaborasi teknologi pangan, serta keterlibatan generasi muda dalam mewujudkan ketahanan pangan di masa depan.
Kesepakatan ini menjadi salah satu poin utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dan Deputy Prime Minister (DPM) sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong.
Baca juga
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela agenda The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting di Singapura, kedua negara menegaskan komitmen untuk memperkuat Six Bilateral Working Group (6WG), termasuk di sektor pertanian, energi, dan investasi.
Fokus kerja sama pertanian diarahkan pada pemanfaatan keunggulan masing-masing negara, yakni teknologi pangan dari Singapura dan sumber daya produksi dari Indonesia.
“Kerja sama teknologi pangan dan program Young Farmer dapat menjadi instrumen penguatan ketahanan pangan Indonesia dan Singapura,” tegas Menko Airlangga dalam keterangan tertulis yang dikutip astakom.com di Jakarta, Senin (16/6).
Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi pertanian modern milik Singapura dan potensi lahan serta tenaga kerja muda dari Indonesia, kedua negara berharap dapat menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Keterlibatan generasi muda melalui program Young Farmer disebut sebagai elemen penting untuk membangun regenerasi petani dan mempercepat adopsi teknologi dalam sektor pertanian.
Program ini diharapkan mampu menarik minat anak muda terhadap sektor pangan yang selama ini kurang diminati karena dianggap kurang prospektif.
Selain bidang pertanian, pertemuan bilateral ini juga membahas sejumlah agenda strategis lainnya, termasuk pengembangan energi bersih, peningkatan investasi, serta peran aktif dalam kerja sama ekonomi regional dan global.
Namun demikian, sektor pangan menjadi sorotan tersendiri mengingat krisis pangan global yang berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi kawasan.