Sabtu, 19 Jul 2025
Sabtu, 19 Juli 2025

Kapolri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Novel Baswedan Ditunjuk Wakil Kepala

astakom, Jakarta — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara. Satuan ini dibentuk demi mendampingi kementerian dan lembaga demi meningkatkan penerimaan negara di berbagai sektor.

Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara dipimpin Herry Muryanto sebagai kepala, dan Novel Baswedan — mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) — ditunjuk menjadi wakil kepala. Sementara anggota satgas berasal dari kalangan mantan pegawai KPK yang memang ahli tata kelola dan pencegahan korupsi, dan sebelumnya juga bergabung di Satgassus Pencegahan Korupsi.

“Selama enam bulan ini Satgassus terus berkoordinasi dan mendampingi beberapa kementerian, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, dan yang terbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar anggota Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Yudi Purnomo, Senin (16/6).

Yudi menuturkan, pendampingan tersebut juga melibatkan kunjungan langsung ke lapangan. Antara lain, pada 7–9 Mei 2025, Satgassus turun ke Pelabuhan Mayangan, Probolinggo, dan pada 11–13 Juni 2025, tim mendatangi Pelabuhan Benoa di Bali.

Metode kerja Satgassus dimulai dari pengumpulan informasi dan data, kemudian dilanjutkan dengan analisis, koordinasi lintas sektoral, diskusi, hingga menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada instansi terkait.

“Satgassus juga mencari masalah dan memberikan solusi demi meningkatkan PNBP, khususnya di sektor perikanan. Dalam hal ini, kami mendampingi para pemangku kepentingan, baik instansi, lembaga, pemerintah pusat, dan daerah, demi menemukan akar masalah dan mencari jalan keluar bersama,” katanya.

Hotman Tambunan, Ketua Tim Satgassus Sektor Perikanan, menambahkan, masih banyak potensi pendapatan yang dapat digali di sektor perikanan. Hal ini terjadi karena masih terjadi masalah perizinan, seperti masih banyaknya kapal ukuran di bawah atau di atas 30 GT yang menangkap ikan di luar 12 mil laut, namun perizinannya masih bermasalah.

“Akibatnya, ikan tangkapan dari kapal yang tak memiliki izin tidak dapat dikenakan PNBP. Beberapa memang tengah mengurus perizinan, tapi prosesnya masih lambat dan perlu dukungan Satgassus demi percepatan,” ujar Yudi dikutip astakom.com.

Satgassus juga turun langsung ke lapangan, menemukan masalah, dan kemudian mencari solusi bersama demi meningkatkan penerimaan negara dari sektor perikanan. Langkah ini diharapkan dapat mendongkrak PNBP dan mendukung perekonomian Indonesia.

Rubrik Sama :

Setjen Kemhan Frega Apresiasi Prancis Berikan Kehormatan Tinggi Kepada Indonesia

Keberhasilan Kontingen Satgas Patriot II dalam parade militer Bastille Day 2025 di Prancis menjadi pencapaian penting bagi Indonesia.

Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir Asah Keahlian Infiltrasi Bawah Air

Dalam upaya mempertajam kemampuan infiltrasi bawah air dan meningkatkan profesionalisme prajurit, Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) menggelar Latihan Standar Kemampuan Perorangan Lanjutan (SKPL) Aspek Laut untuk Triwulan III Tahun Anggaran 2025.

Presiden Prabowo Bertemu Presiden Lukashenko di Belarus

Dalam rangkaian perjalanan pulang usai menghadiri Bastille Day 2025 di Prancis, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan singgah diplomatik penting ke Republik Belarus pada Selasa (15/7).

Dubes China untuk ASEAN Datangi Menlu Sugiono Perkuat Stabilitas dan ACFTA

Dalam upaya memperkuat kerja sama strategis antara ASEAN dan China, Duta Besar China untuk ASEAN, Hou Yanqi, melakukan kunjungan kehormatan ke Kementerian Luar Negeri RI dan bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Sugiono, Selasa (15/7).
Cover Majalah

Update