Selasa, 17 Jun 2025
Selasa, 17 Juni 2025

Prabowo Beri Nama Ibundanya dalam Diplomasi Anggrek Singapura

Astakom, Singapura – Kunjungan resmi kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Singapura hari ini, bukan hanya untuk berdiplomasi meningkatkan hubungan erat antara dua negara tetangga yang bersahabat, tapi juga menyisakan momen personal yang menyentuh hati.

Singapura memiliki tradisi “Singapore Orchid Diplomacy” yang dikenal luas. Dalam kunjungannya kali ini, Presiden Prabowo juga mendapatkan kehormatan untuk menamai varietas anggrek baru.

Presiden Prabowo memberi nama anggrek itu dengan nama ibunda tercintanya, Dora Marie Sigar, lalu mengabadikannya pada anggrek dengan nama Paraphalante Dora Sigar Soemitro.

Kepala Negara mengungkapkan rasa haru dan bangganya saat menyampaikan pidato sambutan di Parliament House, di hadapan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan jajaran pejabat tinggi kedua negara.

“Saya merasa sangat tersentuh karena diberi kehormatan untuk menamai satu jenis anggrek yang unik,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari astakom.com, Senin (16/6).

“Saya diberi kehormatan untuk mengusulkan nama dan saya mengusulkan nama ibu saya, sebagai bentuk penghormatan atas jasanya membesarkan saya — mungkin seorang anak yang cukup sulit di masa kecilnya. Tapi akhirnya, ia menjadi Presiden Indonesia,” kata Prabowo lagi.

Penamaan anggrek ini lebih dari sekadar penghormatan pribadi, namun juga menjadi simbol persahabatan yang terus berkembang antara Indonesia dan Singapura.

Di Singapura, tradisi diplomasi anggrek merupakan cara Singapura menghormati tamu kenegaraan, yakni menjadikannya perwujudan ikatan kuat antarnegara melalui keindahan alam.

Hwang Yi-ning, CEO Singapore National Parks, yang turut hadir dalam prosesi penamaan, menjelaskan karakteristik anggrek tersebut kepada Presiden Prabowo dan menyerahkan buku Singapore’s Orchid Diplomacy.

Ia menjelaskan, bahwa Anggrek Paraphalante Dora Sigar Soemitro sendiri bukanlah bunga sembarangan. Menurut keterangan dari Sekretariat Presiden, anggrek itu merupakan varietas hibrida dan dikenal karena produktivitasnya dalam berbunga.

Setiap tangkainya yang tegak bisa mencapai panjang 30 hingga 40 sentimeter, dihiasi 8 hingga 12 kuntum bunga besar berdiameter sekitar 7 sentimeter.

Kelopak dan mahkotanya berbentuk bintang dengan warna merah muda lembut, dihiasi corak garis halus berwarna mawar yang memudar ke ujungnya menjadi putih.

Keindahan ini semakin diperkuat oleh bibir bunga bercabang dengan dasar berwarna emas cerah bertotol merah marun, menciptakan kontras yang harmonis dan elegan.

Keunikan dan keindahan anggrek ini seolah merefleksikan karakter sang Ibunda, Dora Marie Sigar, yang berasal dari Minahasa berdarah Jerman dan dikenal aktif di dunia pendidikan, sosial, dan politik.

Ibunda Prabowo menempuh pendidikan di Belanda sebagai perawat spesialis pascabedah, sebelum akhirnya betemu dengan Sumitro Djojohadikusumo, suaminya kelak.

Sosok Dora dikenal disiplin dan membesarkan anak-anaknya dalam lingkungan multikultural serta beragam keyakinan, mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila hingga akhir hayatnya pada 23 Desember 2008.

Melalui diplomasi bunga yang indah ini, Indonesia dan Singapura kembali menegaskan komitmen untuk terus menjalin kerja sama erat, tidak hanya di tengah dinamika kawasan, tetapi juga dalam menghadapi berbagai tantangan global.

“Penamaan anggrek ini bukan hanya menjadi simbol kehormatan, tetapi juga representasi dari persahabatan yang terus tumbuh antara Indonesia dan Singapura,” kata keterangan Setpres.

Rubrik Sama :

Menkop: Kopdes Merah Putih Siap Penuhi Kebutuhan Dasar Warga Desa

Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi menegaskan peran vital Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat desa.

80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terbentuk, Pemerintah Siapkan Kebijakan Pendukung

Pemerintah menyampaikan kabar baik, dimana sebanyak 80.002 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih telah terbentuk, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Menkop: Pembangunan Kopdes Merah Putih Jadi Utang Sejarah

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih sebagai bagian dari upaya menunaikan utang sejarah bangsa terhadap koperasi.

Sesuai Target! 80 Ribu Kopdes Merah Putih Telah Terbentuk

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi mengumumkan bahwa sebanyak 80.002 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih telah terbentuk, tepat pada hari ini, Senin (16/6) pukul 17.30 WIB.
Cover Majalah

Update