Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

IEU-CEPA Jadi Jalan Bebas Hambatan Komoditas RI di Pasar Eropa

astakom, Jakarta – Pemerintah optimistis perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan membuka jalan lebar bagi ekspor komoditas unggulan Tanah Air ke pasar Eropa.

Salah satu keuntungan besar yang dinanti adalah terkait tarif ekspor, yang selama ini menjadi kendala utama dalam perdagangan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, bahwa melalui perjanjian IEU-CEPA ini, tarif ekspor komoditas unggulan RI yang kini sudah terlampau tinggi bisa turun hingga 0 persen.

“Kalau ini yang kita dorong dengan adanya IEU-CEPA, nanti tarif-tarif ekspor komoditas yang unggulan kita yang sekarang bisa 8-12 persen itu bisa turun ke 0 persen,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Dengan tarif nol persen, produk seperti kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids, alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat, kopra, hingga produk karet dan mesin, diprediksi bakal makin kompetitif di pasar Eropa.

Keuntungan IEU-CEPA tak hanya dari sisi ekspor. Perjanjian ini juga diproyeksi meningkatkan daya saing ekonomi nasional secara keseluruhan, termasuk peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,19 persen dalam tiga tahun ke depan.

“Sebagai pembanding, pengalaman negara-negara Asia lain yang telah lebih dahulu menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa, seperti Vietnam dan Singapura, menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja ekspor mereka,” jelas Airlangga.

Airlangga menegaskan bahwa proses negosiasi IEU-CEPA kini tinggal selangkah lagi. Hampir seluruh substansi kesepakatan sudah disetujui, dan penandatanganan nota kesepahaman direncanakan berlangsung pada September 2025.

“Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Komisioner Maroš Šefčovič terkait hasil resume rapat yang mereka juga sudah sepakati,” tandasnya.

Perjanjian ini nantinya akan diratifikasi oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan Indonesia, menandai dimulainya era baru perdagangan bebas antara kedua kawasan.

Rubrik Sama :

Perkuat Fondasi Digital, Wamen Komdigi Ajak Asia House Wujudkan Visi 2045

Astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House berkolaborasi mewujudkan visi Indonesia 2045 untuk menjadi pemimpin digital...

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Baru Dibentuk, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Punya Tugas Berat

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkap, bahwa ada banyak tugas yang sudah mengantre untuk dikerjakan Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, meskipun para pejabatnya baru saja dilantik.

Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru, Minta Sistem Coretax Segera Diperbaiki

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendesak Ditjen Pajak (DJP) untuk segera membereskan berbagai masalah dalam sistem administrasi perpajakan inti atau coretax system yang diluncurkan sejak awal 2025.
Cover Majalah

Update