Minggu, 14 Sep 2025
Minggu, 14 September 2025

260 Juta Jiwa Terancam, Sri Mulyani Serukan Desain Infrastruktur Tahan Iklim

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa setidaknya ada 260 juta jiwa yang terancam tergusur dari tempat tinggalnya pada tahun 2050 mendatang, karena krisis iklim.

Hal mengerikan ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pada Kamis (12/6).

“Perubahan iklim diperkirakan dapat menyebabkan 260 juta orang mengalami perpindahan tempat tinggal di dalam negeri mereka masing-masing pada tahun 2050,” ujar Menkeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com.

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa perubahan iklim semakin memperumit perencanaan pembangunan di tekanan global yang kian kompleks, mulai dari ketegangan geopolitik hingga perlambatan ekonomi dunia.

Untuk itu, Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dirancang secara berkelanjutan, inklusif, dan tangguh terhadap krisis iklim.

Ia menekankan bahwa paradigma pembangunan harus bergeser. Baginya, infrastruktur tidak lagi hanya soal membangun jalan, pelabuhan, atau kota, tapi tentang bagaimana infrastruktur berkontribusi terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial.

“Saat ini, infrastruktur bukan lagi sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, melainkan juga tentang menghubungkan pembangunan dengan dampaknya,” tegasnya.

“Infrastruktur harus dirancang dengan ketahanan iklim, tanggung jawab lingkungan, sekaligus memberikan hasil yang inklusif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya menjelaskan.

Menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah menjadikan keberlanjutan sebagai inti strategi pembiayaan infrastruktur. Berbagai instrumen dikembangkan, seperti kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance), Project Development Facility (PDF), hingga platform SDG Indonesia One.

Platform SDG Indonesia One sendiri telah menjaring komitmen dari 38 mitra senilai USD3,29 miliar dan telah menyalurkan USD399 juta untuk mendukung 111 proyek pengembangan serta 7 proyek pembiayaan.

Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia juga menjadi pionir di antara negara berkembang dalam penerbitan Green Sukuk. Total penerbitan global mencapai USD6,6 miliar, sementara domestik sebesar Rp78,7 triliun.

“Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” tutup Sri Mulyani.

Feed Update

Wamensos Ungkap Target Presiden Prabowo untuk Siswa Sekolah Rakyat

astakom,com, Jakarta – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat. Presiden berharap para siswa memiliki tiga...

KSAU Sambut Satgas Merah Putih II Usai Kirim 91,4 Ton Bantuan ke Jalur Gaza

astakom.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono beserta jajaran petinggi TNI menyambut kepulangan Satgas Garuda Merah Putih II setelah...

Blusukan Masuk Gang dan Pasar, Presiden Sapa Warga Terdampak Banjir

astakom.com, Denpasar – Presiden Prabowo Subianto tiba di salah satu titik banjir besar di Denpasar, Sabtu (13/9), dan langsung mendengar penjelasan Kepala Badan Nasional...

Terbang Langsung dari Timur Tengah, Presiden Menuju Bali Tinjau Penangan Banjir

astakom.com, Denpasar – Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (13/9), usai kunjungan...

Terkini

Viral

Videos