Sabtu, 14 Jun 2025
Sabtu, 14 Juni 2025

260 Juta Jiwa Terancam, Sri Mulyani Serukan Desain Infrastruktur Tahan Iklim

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa setidaknya ada 260 juta jiwa yang terancam tergusur dari tempat tinggalnya pada tahun 2050 mendatang, karena krisis iklim.

Hal mengerikan ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pada Kamis (12/6).

“Perubahan iklim diperkirakan dapat menyebabkan 260 juta orang mengalami perpindahan tempat tinggal di dalam negeri mereka masing-masing pada tahun 2050,” ujar Menkeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com.

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa perubahan iklim semakin memperumit perencanaan pembangunan di tekanan global yang kian kompleks, mulai dari ketegangan geopolitik hingga perlambatan ekonomi dunia.

Untuk itu, Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dirancang secara berkelanjutan, inklusif, dan tangguh terhadap krisis iklim.

Ia menekankan bahwa paradigma pembangunan harus bergeser. Baginya, infrastruktur tidak lagi hanya soal membangun jalan, pelabuhan, atau kota, tapi tentang bagaimana infrastruktur berkontribusi terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial.

“Saat ini, infrastruktur bukan lagi sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, melainkan juga tentang menghubungkan pembangunan dengan dampaknya,” tegasnya.

“Infrastruktur harus dirancang dengan ketahanan iklim, tanggung jawab lingkungan, sekaligus memberikan hasil yang inklusif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya menjelaskan.

Menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah menjadikan keberlanjutan sebagai inti strategi pembiayaan infrastruktur. Berbagai instrumen dikembangkan, seperti kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance), Project Development Facility (PDF), hingga platform SDG Indonesia One.

Platform SDG Indonesia One sendiri telah menjaring komitmen dari 38 mitra senilai USD3,29 miliar dan telah menyalurkan USD399 juta untuk mendukung 111 proyek pengembangan serta 7 proyek pembiayaan.

Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia juga menjadi pionir di antara negara berkembang dalam penerbitan Green Sukuk. Total penerbitan global mencapai USD6,6 miliar, sementara domestik sebesar Rp78,7 triliun.

“Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” tutup Sri Mulyani.

Rubrik Sama :

Begini Alasan Pemerintah Datangkan Ribuan Sapi Bunting

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan, bahwa pemerintah dengan menggandeng investor akan mendatangkan ribuan sapi hidup dalam kondisi bunting, atau sedang mengandung.

Kebutuhan Susu Anak Bangsa Aman, Ribuan Sapi Bunting Akan Datang

Pemerintah dengan menggandeng investor bakal mendatangkan ribuan sapi bunting ke Indonesia.

Menteri Pariwisata Ungkap Tantangan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di ICI 2025

astakom, Jakarta – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkap sejumlah tantangan dalam membangun infrastruktur pariwisata Indonesia di International Conference on Infrastructure 2025 (ICI 2025)...

Isi Pembicaraan Prabowo dan Trump Masih Rahasia, Airlangga: Tunggu Tanggal Mainnya!

Pemerintah mengonfirmasi adanya komunikasi langsung antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun hingga kini, isi pembicaraan keduanya masih menjadi teka-teki.
Cover Majalah

Update