Minggu, 14 Sep 2025
Minggu, 14 September 2025

Bandara Taif Siap Layani Penerbangan Haji, Pemulangan Jemaah Bakal Lebih Cepat

astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi baru dalam pelaksanaan ibadah haji. Salah satunya dengan menjadikan Bandara Internasional Taif sebagai entry point dan home base alternatif bagi jemaah haji Indonesia.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendi menyampaikan, bahwa langkah ini dilakukan untuk mengurai kepadatan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, sekaligus mempercepat proses pemulangan jemaah.

Pasalnya, jarak antara Bandara Taif dari Makkah hanya sekitar 70 kilometer (km), lebih dekat dibandingkan dengan bandara King Abdul Azis di Jeddah yang menjadi titik datang dan pulang jemaah haji Tanah Air.

“Bandara Taif jaraknya ke Makkah hanya sekitar 70 km, bahkan lebih dekat dibanding Bandara Jeddah. Saya sudah mencoba akses jalan ke sana, tidak sampai satu jam,” ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com di Jakarta, Kamis (12/6).

Secara teknis, Bandara Taif dinilai layak untuk melayani operasional haji. Dengan dua landasan pacu dan operasional 24 jam, bandara ini mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing dan Airbus.

Saat ini, sudah ada 11 maskapai domestik dan internasional yang beroperasi di sana, termasuk dari Iran, Mesir, dan Qatar.

Meski begitu, kapasitas terminal internasional di Bandara Taif masih menjadi tantangan tersendiri, dimana bandara terminal internasional di bandara ini hanya mampu menampung sekitar 500 penumpang.

Namun, kata Muhadjir, pihak pengelola bandara telah menyampaikan komitmennya untuk beradaptasi dengan kebutuhan Indonesia.

“Pengelola bandara menyatakan siap memenuhi permintaan kita, termasuk kemungkinan memperbesar terminal jika nantinya ada kesepakatan resmi,” jelas Muhadjir.

Tak hanya dari sisi kapasitas penumpang, bandara juga siap menambah slot penerbangan haji.

“Saat ini, total slot penerbangan haji kita sekitar 17–20 slot per hari. Penambahan slot dari Taif ini bisa sangat membantu. Dengan demikian, masa tinggal jemaah di Arab Saudi bisa dipersingkat, yang tentu saja berdampak pada efisiensi biaya,” katanya.

Muhadjir menyampaikan, bahwa rencana pengunaan Bandara Taif sebagai alternatif penerbangan haji Indonesia ini akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk diputuskan.

“Keputusan akhir tentu di tangan Presiden. Tapi dari hasil pembicaraan awal, peluang ini sangat positif dan bisa menjadi langkah strategis ke depan,” pungkasnya.

Feed Update

Menteri Pariwisata: Kaldera Toba Raih Kembali Status Green Card UNESCO Global Geopark

astakom.com, Jakarta – Kabar membanggakan datang dari Sumatera Utara. Kaldera Danau Toba kembali berhasil meraih kartu hijau (green card) dari UNESCO, status tertinggi dalam...

Daftar Lima Perpustakaan Ikonik di Beberapa Kota Indonesia, Adakah Kotamu?

astakom.com, Jakarta – Perpustakaan identik dengan pemandangan rak kayu tinggi yang berjajar dan dipenuhi dengan koleksi beragam buku. Ruangan perpustakaan juga menawarkan ketenangan yang...

Fakta Seru Geopark Ijen Yang Harus Anda Tahu

astakom.com, Jakarta – Bukan rahasia lagi, Indonesia, negeri yang berdiri megah di atas Cincin Api Pasifik ini, menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa. Pada...

Di CHANDI 2025: Hashim S. Djojohadikusumo Dorong Pemerintah Berinvestasi di Sektor Budaya

astakom.com, Denpasar – Memasuki hari ketiga perhelatan Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali, forum internasional kebudayaan ini menghadirkan sesi...

Terkini

Viral

Videos