Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

Ogah Pakai Cara Instan, Strategi Ekonomi Pemerintah Jangka Panjang-Menengah

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menegaskan, bahwa Indonesia harus tetap berpijak pada strategi jangka panjang jika tak ingin tersesat di pusaran krisis global.

Hal ini disampaikan Wamenkeu Suahasil saat membuka forum Kadin Global Economic Outlook 2025 di Menara KADIN Jakarta, pada Kamis (12/6).

Ia menyoroti fenomena global saat ini yang dipenuhi dengan kebijakan unilateralisme dan melemahnya semangat kerja sama antarnegara.

Hal ini memaksa banyak negara dan pelaku usaha untuk mengambil keputusan-keputusan yang bersifat instan, atau jangka pendek.

“Kalau kita ikut dengan gaya dunia yang hanya terpaku pada jangka pendek, maka kita tidak akan ke mana-mana,” tegas Suahasil, dikutip astakom.com.

Di hadapan para pengusaha, Suahasil mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tetap konsisten membangun dari akar yang kuat.

Ia menyebut fondasi pembangunan nasional dirancang dengan mengacu Pasal 33 UUD 1945, dengan fokus pada pengelolaan kekayaan alam, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan dunia usaha, termasuk UMKM dan koperasi.

“Inilah akar dari cara kita menyusun kegiatan ekonomi menuju kemakmuran jangka panjang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan delapan prioritas pembangunan nasional (Astacita) yang kini menjadi kompas arah kebijakan fiskal.

Prioritas tersebut meliputi ketahanan pangan, energi, program makan bergizi gratis, pendidikan, kesehatan, penguatan desa dan koperasi, pertahanan semesta, serta percepatan investasi dan perdagangan global.

Belanja negara dalam APBN 2025 yang saat ini dialokasikan sebesar Rp3.621 triliun pun diarahkan untuk mendukung sektor-sektor prioritas, yang juga memiliki multiplier effect kepada perekonomian secara luas tersebut.

Lebih lanjut, Wamenkeu Suahasil pun menyerukan semangat gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

“Hanya dengan cara ini kita bisa melipatgandakan multiplier ekonomi nasional,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Respons Ancaman Tarif Trump terhadap Negara BRICS

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati angkat bicara perihal ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS.

Komisi XI DPR RI Setujui Kenaikan Target Penerimaan Bea dan Cukai di RAPBN 2026

Komisi XI DPR RI menyepakati peningkatan target penerimaan kepabeanan dan cukai dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menjadi kisaran 1,18 persen hingga 1,30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Bimantoro Wiyono: Apresiasi WTP Polri dan Kejaksaan, Dorong Optimalisasi PNBP di 2026 dan SDM

astakom, Jakarta - Komisi III DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Senin (7/7) di...

Soroti Bencana Alam di Sejumlah Wilayah RI, Puan Minta Pemerintah Mitigasi dan Sigap Tangani Korban

astakom, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini, termasuk banjir dan...
Cover Majalah

Update