Jumat, 13 Jun 2025
Jumat, 13 Juni 2025

Pesawat Air India Jatuh di Ahmedabad Angkut 242 Penumpang

astakom, Jakarta– Sebuah pesawat Air India tujuan London jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, India bagian barat, pada Kamis (12/6). Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu membawa 242 penumpang dan awak.

Maskapai dan kepolisian India telah mengonfirmasi insiden tragis ini. Sementara itu, Menteri Kesehatan India menyatakan bahwa “banyak orang” tewas, meski jumlah pasti korban jiwa belum diungkapkan secara resmi.

Pesawat dengan nomor penerbangan AI171 itu dijadwalkan terbang ke Bandara Gatwick, Inggris. Namun, tak lama setelah tinggal landas dari landasan pacu 23 pukul 13.39 waktu setempat, pesawat kehilangan kontak. Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat sinyal terakhir pesawat hanya beberapa detik setelah lepas landas. Sempat terdengar sinyal darurat “Mayday”, namun tidak ada komunikasi lanjutan.

Menurut kepolisian, pesawat jatuh di area sipil tak jauh dari bandara, menimpa sebuah bangunan asrama dokter. Sekitar 70–80 persen puing telah dibersihkan, dan proses evakuasi serta pembersihan masih berlangsung.

Cuplikan dari televisi lokal memperlihatkan detik-detik pesawat melintas di atas permukiman sebelum hilang dari pandangan, disusul semburan api besar. Asap hitam pekat membubung dari lokasi kejadian. Korban luka dievakuasi dengan tandu dan dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans.

Dari total 242 penumpang, terdapat 217 orang dewasa dan 11 anak-anak. Air India melaporkan bahwa 169 penumpang berkewarganegaraan India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada.

Air India menyatakan masih mengumpulkan informasi dan akan memberikan pembaruan secara berkala. Pabrikan pesawat, Boeing, juga menyatakan tengah mencari keterangan tambahan terkait kecelakaan ini. Saham Boeing dilaporkan turun 6,8 persen dalam perdagangan pra-pasar menjadi US$199,13.

Pemerintah Inggris menyatakan siap bekerja sama dengan otoritas India untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan dukungan kepada korban serta keluarganya.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah memerintahkan seluruh lembaga terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam upaya penyelamatan dan penanganan darurat. Kota Ahmedabad, tempat insiden terjadi, merupakan ibu kota negara bagian Gujarat sekaligus kampung halaman Modi. Aktivitas di Bandara Ahmedabad untuk sementara dihentikan pascakejadian.

Bandara ini dikelola oleh Adani Group. Pendiri Adani, Gautam Adani, menyampaikan belasungkawa mendalam dan menegaskan komitmennya untuk membantu para korban serta otoritas penyelamat.

Kecelakaan ini menjadi salah satu yang paling fatal dalam beberapa tahun terakhir di India. Sebelumnya, pada 2020, sebuah pesawat Air India Express tergelincir dan jatuh di Bandara Kozhikode, menewaskan 21 orang.

Air India, yang sebelumnya merupakan maskapai milik negara, telah diambil alih oleh Tata Group pada 2022. Maskapai ini juga telah bergabung dengan Vistara—usaha patungan Tata dan Singapore Airlines—pada awal 2024. Tata Group menyatakan pusat darurat telah diaktifkan dan tim khusus telah disiapkan untuk membantu keluarga korban

Rubrik Sama :

Pria Inggris Satu-Satunya Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat di India

astakom, Jakarta – Pesawat Air India yang terbang dari bandara kota Ahmedabad, India, akan menuju London jatuh tak lama usai lepas landas, Kamis (12/6). Seorang...

Kecelakaan Air India: Pencarian Kotak Hitam Terus Ditunggu Keluarga korban

Astakom, Jakarta – Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad dan menemui korban luka di rumah sakit. Semua...

Ratusan Jet Tempur Israel Gempur Iran, Perang Terbuka Kian Gencar

astakom, Jakarta- Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran. Sebanyak 200 jet tempur dikerahkan pada dini hari untuk menyerang sekitar 100 target penting, mulai dari...

Kapal Induk China Masuk Perairan Tokyo Jepang

Laut Pasifik kembali memanas setelah kapal induk Tiongkok Liaoning beserta rombongan kapal perang memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang pada Sabtu malam (7/6).
Cover Majalah

Update