astakom, Tanjung Selor — Di sebuah ballroom Hotel Luminor yang hangat dan penuh semangat, ratusan pelaku pariwisata lokal, pegiat konten digital, dan komunitas kreatif berkumpul untuk satu tujuan belajar menjadikan media sosial sebagai senjata utama dalam memasarkan keindahan Kalimantan Utara.
Mereka datang untuk mengikuti Pelatihan Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata melalui Media Sosial, sebuah inisiatif hasil kolaborasi Anggota Komisi VII DPR RI, Rahmawati Zainal Paliwang dari Fraksi Partai Gerindra yang juga istri dari Gubernur Kalimantan Utara Zainal Palliwang, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Dalam sambutannya saat membuka acara, anak buah Prabowo Subianto ini menekankan bahwa di era digital saat ini, koneksi internet bisa menjadi jalan pembuka bagi dunia untuk mengenal potensi lokal.
“Media sosial memberikan peluang besar untuk memperkenalkan wisata daerah, tak hanya ke nasional, tapi juga internasional,” ujarnya. “Saya harap pelatihan ini memberi bekal nyata, agar pelaku wisata kita siap bersaing dan berinovasi.”
Semangat yang sama digaungkan oleh Bupati Bulungan, Syarwani, yang hadir menyampaikan dukungan. Ia memberi pesan yang tajam namun bersahabat kepada generasi muda:
“Dulu orang bilang ‘mulutmu harimaumu’. Sekarang, media sosialmu adalah harimaumu. Gunakan untuk membangun, bukan merusak. Promosikan potensi kita, jadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi Bulungan.”
Dari pihak Kemenparekraf, Nathalia Dyah Karisma B., Ketua Tim Konten dan Sarana Promosi, memberikan perspektif penting soal konten. Menurutnya, konten pariwisata yang kreatif, konsisten, dan relevan adalah kunci utama memenangkan perhatian publik digital.
Sesi inti pelatihan diisi oleh Dede Kurniyawan, praktisi konten media sosial, yang membagikan teknik-teknik praktis seputar storytelling visual, fitur-fitur unggulan dari berbagai platform digital, serta strategi membangun interaksi dengan audiens secara autentik.
Acara ini diikuti oleh berbagai pelaku industri wisata lokal, komunitas digital, hingga instansi terkait. Tak hanya pelatihan, kegiatan ini juga menjadi ajang bertukar ide dan membangun jejaring antar pelaku pariwisata.
Dengan pelatihan ini, harapannya Bulungan dan wilayah sekitarnya mampu memperkenalkan pesonanya lebih luas, memanfaatkan kecanggihan teknologi dan semangat kolaborasi. Karena pada akhirnya, pariwisata bukan hanya tentang tempat yang indah, tetapi tentang bagaimana kisahnya diceritakan — dan siapa yang menyuarakannya